Lihat ke Halaman Asli

Ozy V. Alandika

TERVERIFIKASI

Guru, Blogger

Jadi Pemuda itu Jatuh Sekali, Harus Bangun Berkali-kali

Diperbarui: 29 Oktober 2019   23:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi terjatuh dan terjebak dalam masalah. (Sumber: Emaksuper.com)

Pernahkah kita hitung berapa kali handphone kita terjatuh dalam waktu satu minggu?

Satu kali, dua kali, tiga kali, tujuh kali, atau malah seringkali? Karena seringnya jatuh, handphone kita langsung rusak. Setidaknya kita harus mengganti guard skin, bahkan ada pula yang harus beli handphone baru, karena digilas kendaraan. Haha.

Karena mungkin modal ganti rugi untuk servis tadi sudah hampir setara dengan harga handphone baru, akhirnya para pemuda mulai bersikap hati-hati agar tidak jatuh dalam derita yang sama. Tapi lagi-lagi ini memakan waktu yang cukup panjang, bersama berubahnya prinsip kita.

Masih berangkat dari pertanyaan yang sama, namun kali ini terkait soal kehidupan. Pernahkah kita sebagai pemuda tersandung masalah yang itu-itu saja dalam waktu satu minggu?

Bagi yang sering telat kerja mungkin hampir setiap hari mereka telat datang ke kantor, dan itu selalu berulang. Mungkin berawal dari malas dalam menghadapi masalah dan ribetnya kerja, akhirnya mereka selalu dihadapi dengan masalah yang sama dan terus mencoba untuk berlari dari masalah itu.

Ada apa dengan semua ini? Padahal, belum tentu masalah yang membuat kita merasa akan "jatuh" tidak bisa kita hadapi. Kenapa malas bangun dari semua ini? Padahal, karena satu masalah saja kita seringkali jatuh, jatuh, dan jatuh lagi. Namun perlahan kita bisa bangun darinya, walau harus berkali-kali bangun.

Sejenak kita kaitkan pemuda dengan kegiatan bangun tidur saat mati lampu. Dalam proses bangun, kita perlu berkali-kali menyiapkan anggota tubuh. Mulai dari meluruskan kaki, menyigapkan badan, mencari pegangan, hingga mengangkat kepala.

Dari persiapan ini, kepala kita akan terbentur sesuatu, kaki kita mungkin akan terhimpit dengan kaki sebelahnya, pinggang yang salah tumpuan, serta tangan kita yang salah pegang. Wajar saja, keadaannya begitu gelap sekaligus menandakan bahwa belum ada cahaya terang yang bisa segera menghilangkan gelapnya masalah.

Jika mati lampu terus berjalan hingga beberapa hari, maka selama beberapa hari itu pula para pemuda mengalami masalah dalam bangun tidur. Uniknya, jika tidak ada perubahan perilaku yang berarti maka para pemuda akan terus jatuh ke dalam sumur masalah yang sama tanpa bisa bangun dan keluar darinya.

Untuk itulah dibutuhkan beberapa sikap "bangun" agar masalah segera dapat diatasi. Sikap-sikap ini seharusnya bisa jadi prinsip para pemuda kedepannya.

Kedisiplinan dan Kegigihan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline