Lihat ke Halaman Asli

Kebaikan dan Ketulusan

Diperbarui: 21 September 2018   14:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar : http://intisari.grid.id

Aku hidup bersama ayahku, ibu ku telah meninggal sejak aku masih kecil. Kini umur sudah 8 tahun dan aku sudah bisa membantu ayahku berjualan di warung sup milik ayah yang sederhana. Aku dan ayah sudah terbiasa hidup seperti ini.

Hari minggu pagi aku dan ayahku berjualan seperti biasa.

Terdengar suara teriakan dari depan warung sup kami. Aku dan ayah bergegas keluar dan melihat apa yang sedang terjadi diluar. Ternyata seorang karyawan apotek sedang memarahi seorang anak laki-laki kecil yang sepertinya juga seumuran denganku.

"Kenapa kau mencuri obat ini? Apa orangtua mu ini mengajarkan ini padamu?!" Ucap karyawan apotek dengan penuh emosi.

Karyawan apotek itu terus memarahi anak tersebut di depan kerumunan orang banyak, namun anak itu terdiam dan tetap menundukkan kepalanya seperti menyesal atas perbuatannya. Aku dan ayah hanya bisa melihat kejadian tersebut tanpa berbuat apa-apa.

"Akan kuberi kau pelajaran!" Tambahnya.

Seketika karyawan apotek ingin memukul anak itu, dengan sigap ayah langsung menahan tangan karyawan apotek tersebut.

"Tidak usah ikut campur ya pak!" Ucap karyawan tersebut dengan nada tinggi.

"Jangan bertindak kasar terhadap anak, kita tanya saja apa alasan dia melakukan hal seperti ini." Jawab ayahku dengan tegas.

"Kenapa kau melakukan hal seperti ini nak?" Tanya ayahku.

"Ibu ku sakit.Ibu tidak punya uang untuk membeli obat jadi terpaksa aku mencurinya" Jawab anak sambil tunduk dan mengusap matanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline