Lihat ke Halaman Asli

Bercermin pada Waktu

Diperbarui: 5 Oktober 2018   17:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kepekatan malam memasuki angka dua belas lebih satu menit.  Dan malam membangunkan kenangan. Rupanya ada yang terlewati dari arah Sidratul Muntaha

Terkadang kita hanya dipermainkan dunia. Hingga terlupa. Bahwa udara dan helaan membuat kita senantiasa. Kehilangan ruh, cahaya.  larut dalam sia sia

Tiba-tiba saja kita ada pada kata takut. Bagaimana bila Kekasih tak jumpa. Bukankah telah mudah jalan dibentangkan sejak kesempurnaan di berikan. 

Bayangan kembali pada tubuh malam.  menatap diri. Ketika rebah lalu terjaga, Sejauh apa hidup dijalankan. Becermin pada waktu.  seteguh apa cinta dibuktikan bulankah? Bintangkah?  

Setia memuJa Tuhannya Yang Mencipta segala cahaya! 

Cimahi,  5 Oktober 2018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline