Mohon tunggu...
Tanty Agustianty H
Tanty Agustianty H Mohon Tunggu... Guru - Guru

Selaras kening di tanah, kepingan doa menembus penguasa langit dan bumi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bercermin pada Waktu

5 Oktober 2018   00:37 Diperbarui: 5 Oktober 2018   17:51 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kepekatan malam memasuki angka dua belas lebih satu menit.  Dan malam membangunkan kenangan. Rupanya ada yang terlewati dari arah Sidratul Muntaha

Terkadang kita hanya dipermainkan dunia. Hingga terlupa. Bahwa udara dan helaan membuat kita senantiasa. Kehilangan ruh, cahaya.  larut dalam sia sia

Tiba-tiba saja kita ada pada kata takut. Bagaimana bila Kekasih tak jumpa. Bukankah telah mudah jalan dibentangkan sejak kesempurnaan di berikan. 

Bayangan kembali pada tubuh malam.  menatap diri. Ketika rebah lalu terjaga, Sejauh apa hidup dijalankan. Becermin pada waktu.  seteguh apa cinta dibuktikan bulankah? Bintangkah?  

Setia memuJa Tuhannya Yang Mencipta segala cahaya! 

Cimahi,  5 Oktober 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun