Lihat ke Halaman Asli

SANTOSO Mahargono

TERVERIFIKASI

Penggemar Puisi, Cerpen, Pentigraf, Jalan sehat, Lari-lari dan Gowes

Puisi | Nasi Telah Menjadi Bubur

Diperbarui: 9 Desember 2019   12:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: economictimes.com

Harusnya kita bersyukur pada koruptor, sebab masih ada jeruji terisi.

Bahkan, wartawan serta awak media lain akan mendapatkan berita, itu artinya gajian lancar.

Pejabat penegak hukum turut serta bekerja membuat tuntutan, mengadili dan hakim juga tetap menutup persidangan dengan mengetok palu.

Pemusik akan menciptakan lagu-lagu balada tentang korupsi, ada group K-POP juga yang artinya Korupsi-POP.

Penjual mobil, berlian, jam tangan, tas wanita, sepatu hingga ikat pinggang juga mendapat keuntungan.

Tanah kavling, rumah, apartemen, sekalian pelakor dan gundik-gundik juga laku.

Tapi kalau aku diajak syukuran di rumah koruptor akan kutolak, sebab menu masakan utama adalah bubur.

Hal ini sesuai dengan pepatah para krouptor "Apa daya nasi sudah menjadi bubur, Jika ketahuan korupsi lebih baik kabur"


Selamat Hari Anti Korupsi 9 Desember 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline