Lihat ke Halaman Asli

Haryadi Yansyah

TERVERIFIKASI

Penulis

[Cerpen Anak] Ketika Ara Mogok Puasa

Diperbarui: 30 Mei 2018   04:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar dari k9866.com

Ara melangkahkan kakinya dengan cepat sehabis pulang sekolah. Ingin ia segera sampai di rumah dan menemui mamanya. Sepanjang perjalanan, ia teringat omongan Heni, kawan sebangkunya.

"Aku dikasih uang Rp.10.000 setiap hari jika bisa berpuasa penuh," ujar Heni.

Ara kesal. Ini tahun keduanya ia berpuasa. Tahun lalu, saat masih duduk di kelas 1 SD, Ara hanya sanggup puasa setengah hari. Nah, di tahun ini, Ara diminta kuat berpuasa penuh. "Kan, Ara sudah besar," begitu kata mama.

Begitu sampai di rumah, terlihat mama sedang duduk di depan TV sambil menjahit pakaian. Ya, mama Ara adalah penjahit baju. Walaupun bukan penjahit terkenal, mama Ara terkenal jago membuatkan baju untuk para tetangga.

Foto dari pinterest.com

Pakaian yang Ara kenakan selama ini juga sebagian besar buatan mamanya sendiri.

"Assalamualaikum," sahut Ara dengan nada datar.

"Waalaikumsalam. Alhamdulillah anak mama sudah pulang. Gimana puasanya sayang, masih kuat, kan?" tanya mama sambil menyambut Ara.

Ara diam saja. Tak lama, Ara berkata, "Ma, Ara mau batalkan saja puasa hari ini."

"Oh kenapa? Ara tidak kuat? Ara sakit?" tanya mama khawatir.

Mendengar itu, Ara kembali diam. Dia sebetulnya masih kuat. Toh, sudah seminggu belakangan Ara selalu puasa penuh. Dia hanya kesal karena mama tidak memberinya uang seperti mamanya Heni.

"Ara mau puasa penuh asal mama kasih uang sepuluh ribu seperti Heni," ujar Ara pelan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline