NASIONAL - Kemantapan sikap Presiden Jokowi, terhadap tekanan publik yang keras membuahkan hasil. Posisi Presiden berdiri pada sisi substantif. Tidak goyahnya tekanan penolakan dalam konstitusi maupun agama.
Menepis tekanan MUI, FPI, 212, Muhammadiyah, Ketua PBNU, atau siapa pun basis posisinya penting dilakukan sebagai seorang pemimpin negara, mengingat pro kontra dalam bernegara akan selalu ada.
Karena hal terpenting bagi seorang pemimpin adalah berdiri pada ketentuan kaidah. Sehingga problem di lapangan bisa dihadapi secara hukum.
Berpegang teguh pada hukum badai apa pun niscaya sirna. Jadi pemimpin memang tidak boleh rapuh. Sangat berbahaya bagi keutuhan negara bila pemimpin tidak bersikap jelas dan tegas.
Pernyataan sikap Presiden secara implisit menunjukkan Piala Dunia U-20 dilaksanakan sesuai persyaratan FIFA. Berbeda dengan beberapa kabar yang menyatakan PD U-20 menjadi ajang politik Indonesia Artinya kenaifan pemerintah sebelumnya yang menawar dengan mengajukan syarat-syarat ke FIFA tidak membuat marah FIFA namun Indonesia tetap harus patuh pada semua ketentuan FIFA seperti yang telah disepakati sebelumnya.
Itu artinya Piala Dunia U-20. berlangsung tetap tanpa syarat apa pun. Presiden Jokowi telah meneguhkan diri sebagai PRESIDEN dengan menepis tekanan internal partai dan tekanan dari luar partai.
Bangsa ini mayoritas berpandangan sehat, Jokowi nampak paham suara publik yang tidak ingin mencampuradukkan antara politik dan bola.
Gila memang kalau dipikir lagi, sudah ditunjuk sebagai host kok malah mengajukan syarat-syarat, kan aneh. Padahal penunjukan tersebut memiliki potensi penting bagi perkembangan persepakbolaan Tanah Air ke depannya. Juga Indonesia yang berpeluang jadi tuan rumah Piala Dunia di tahun 2035.
Silahkan gigit jari saja bagi yang sok-sokan dengan dalih apapun. Secara reflektif negara ini memang pantas menjadi negara besar. Gitu saja kok repot. (Hellboy)