Lihat ke Halaman Asli

Fauji Yamin

TERVERIFIKASI

Tak Hobi Nulis Berat-Berat

Kisah Sopir Pejabat

Diperbarui: 13 September 2022   20:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah sopir pejabat (dokpri)

Mobil adalah rumah pertama. Tidak pulang berhari-hari sudah biasa. Rahasia tentang pejabat tersimpan serapat pintu mobil. Suka, duka, jelek sudah menjadi makanan utama. Segala karakter orang sudah di sopirinya. Dari mereka ia belajar banyak hal.

Pak Andi tak sempat rehat barang sejam dua jam. Sekedar pulang mengganti baju, bertemu istri atau bermain dengan anak.  Setiba dari Bandung, mampir sebentar ke kantor berangkat lagi menuju Jawa Tengah. Menyusul sang bos yang yang memilih menggunakan pesawat.

Saya duduk di kursi depan dalam perjalanan itu. Sudah beberapa kali pula saya ikut menemani perjalanan seperti ini. 

Raut wajahnya serius memerhatikan jalanan. Sesekali mengambil air mineral dan meneguk. Sesekali menguap. Bola matanya merah seperti jambu.  Jarang sekali ia berbicara, walau candaan sedang terjadi dalam mobil. Ia akan menjawab ketika di tanya. 

Jalan Tol sudah seperti menyatu dengan Pak Andi. Seluk beluk sudah dihafal betul. Bagaimana tidak, dalam sebulan sudah pasti melewati jalan bebas hambatan tersebut pulang pergi di atas lima kali.

"Pak, sudah berapa lama jadi sopir," tanyaku disela kami menerobos kilometer 219.

"Sudah lumayan pak. Saya sejak merantau ke sini sudah jadi sopir," jawabnya. Saya menengok kecepatan mobil menyentuh 160 km/jam.

"Capek ngak pak," pertanyaan naif yang keluar begitu saja dari mulut.

"Ya capeklah. Apalagi kegiatan mendadak seperti ini. Capek tidaknya harus jalan. Apalagi bawa bos-bos( pejabat instansi),"ujarnya.

Kelelahan memang terasa begitu nampak dari raut wajahnya. Namun ia enggan mampir ke rest area. Ia ingin secepatnya sampai agar bisa istirahat barang beberapa jam sebelum kembali menjemput bosnya.

"Pak Andi dari sejak kapan belajar mobil," tanyaku lagi agar mengusik kantuknya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline