Lihat ke Halaman Asli

Cerita 140 Karakter - #fiksimini (2)

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lagi, tentang #fiksimini. Semoga berkenan..

Tema : Dorong-dorongan.

1. Setelah aksi dorong-mendorong itu, polisi sibuk mengumpuli kaki-kaki yang tertinggal.

2. Dorong-dorongan selesai. Sembako ludes. Tiga nenek didorong ke kamar mayat.

3. Ah, yg miring cuma gedung kami kok. Wakil rakyat itu kemudian sibuk mendorong-dorong kepalanya.

4. Belasan pemuda dorong-dorongan memberi napas buatan. Padahal, gadis yg tenggelam itu telah mati sejam lalu.

5. Sibuk dorong-dorongan semalam suntuk, tak sadar ranjang mereka sudah terdorong jauh ke tengah pasar!

Tema : Lumpur

1. Dulu, lumpur hanya setinggi dengkul kami. Sekarang, atap rumah kami setinggi dengkul lumpur. Nasib.

2. Banyak kerbau mati di kubangannya sendiri. Saat kemarau, banyak lumpur yang dioplos.

3. “Ma, ini lumpur lapindo itu ya?”|”Bukan nak, ini kubangan kerbau peliharaan Kakek.”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline