Lihat ke Halaman Asli

Nurwendo Haricahyadi

Anak Kolong Yang Gemar Menulis

Tragedi di Kanjuruhan

Diperbarui: 2 Oktober 2022   16:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar : instagram.com/unitednetz 

Selamat sore sobat,

Saya benar benar terkejut pagi tadi ketika membaca berita di media sosial telah terjadi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang setelah berakhirnya laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Kerusuhan yang menyebabkan begitu banyak jatuh korban jiwa sangat sangat disesali. Sampai tulisan ini saya buat telah dilaporkan oleh pihak kepolisian telah jatuh korban jiwa sebanyak 127 orang bahkan ada sumber lain yang menyebut jumlah korban jiwa sudah lebih dari itu.

Kekecewaan suporter Arema FC, Aremania cukup beralasan namun tak seharusnya melampiaskan dengan membuat kerusuhan di dalam Stadion yang membuat aparat kepolisian harus mengambil tindakan tegas dan membubarkannya dengan gas air mata. Celakanya, semprotan gas air mata membuat kepanikan ribuan orang yang berada di tribun dan berusaha keluar stadion sehingga terjadi saling dorong dan menyebabkan terjadinya sesak nafas, jatuh pingsan dan terinjak injak. 

Sebelum terjadinya kerusuhan tersebut, saya menyaksikan secara live di stasiun TV Indosiar laga antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya berlangsung sangat seru dan berlangsung dalam tempo yang tinggi.

Arema FC yang sempat tertinggal 2-0 mampu menyamakan kedudukan hingga akhir babak pertama.

Pada menit awal babak kedua, meski terus dalam tekanan Arema FC namun Persebaya Surabaya mampu mencetak gol dan kembali unggul 3-2.

Arema FC terus menggempur pertahanan Persebaya Surabaya untuk bisa menyamakan kedudukan namun hingga babak kedua berakhir, Arema FC gagal mencetak gol dan Persebaya Surabaya berhasil meraih kemenangan tipis 3-2 atas tuan rumah Arema FC. 

Kemenangan Persebaya Surabaya ini sekaligus menghentikan rekor tak pernah menang selama 23 tahun di kandang Arema FC.

Kekalahan di kandang dari Persebaya Surabaya inilah yang menyebabkan timbulnya rasa kecewa, marah dan malu dari suporter Aremania.

Kekalahan dari klub rival memang menyakitkan terlebih terjadi di kandang yang selama 23 tahun tak pernah menang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline