Lihat ke Halaman Asli

Nurul Ulu Wachdiyyah

Di parit van java

Merintis Usaha Terasi Bawang dari Cirebon

Diperbarui: 9 Desember 2018   07:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber : orenya.com


Bila ditanya siapa yang paling terbantukan dengan perkembangan digital, salah satu jawabannya adalah UMKM. Begitu setidaknya jawaban beberapa teman saya pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah. 

Terima kasih kepada media sosial dan beberapa situs s-commerce. Teman saya seorang guru di bimbingan belajar dan bermukim di kota Cirebon, bisa menambah penghasilan dari berjualan Siwang, Terasi Bawang. Produk siap makan, serupa abon.

Peluang bisnis tidak lagi milik mereka yang tinggal di kota-kota besar seperti Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Bali, dan lain-lain. Kota-kota yang dianggap pinggiran macam Cirebon dan Malang sekalipun, kini bergeliat. Ikut meramaikan ekonomi digital Indonesia. 

Yuni Faisah, sehari-harinya adalah guru matematika. Beranak tiga, ia dan suaminya mencari penghasilan dari mengajar. Anak-anak bertambah umur. Mulai satu per satu masuk sekolah. Butuh biaya. Butuh uang. 

Lantas ia menggandeng kakaknya untuk produksi. Yuni berperan di bagian penjualan. Berdua, mereka merintis usaha bernama Bandar Siwang Kota Udang. Memulai dari Facebook, Yuni secara berkala mengunggah foto Siwangnya. Pada mulanya teman-teman saja yang membeli, sekarang penjualan meningkat. orang yang tidak Yuni kenal sekalipun sudah ikut berbelanja Siwang. 

Mempermudah pengiriman dan penjualan, Yuni bergabung dengan satu e-commerce. Dari situlah ia menambah titik penjualan, meski online. 

Terlihat mudah menekuni bisnis digital memang. Namun usaha apapun menuntut ketekunan. Tapi juga tak bisa dipungkiri dunia digital memberi kemudahan yang tak ada di bisnis klasik pada umumnya: tak ada harga sewa dan kemudahan menjangkau pembeli. 

sumber : shopee.co.id/diahrobiatunmardiyah

UMKM seperti Yuni dengan Siwangnya tak lepas dari peran logistik. 

Bagai smartphone dengan kuotanya, hubungan UMKM dan jasa ekspedisi bagai saudara tak bisa dipisahkan. Nempel terus! Sebab siapa lagi yang berperan mengirimkan pesanan kalau bukan ekspedisi. Ya kalau gak ada jasa logistik, bagaimana mengirim paketnya ke pembeli dong :D 

Namun ada pertanyaan lebih penting lagi, jasa logistik yang bagaimana yang bisa menunjang percepatan pengiriman produk Siwangnya Yuni nih?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline