Tak tahan aku melihat keliaranmu di balik topeng itu
Tanpa ragu-ragu, kau tebarkan keburukan saudara-saudaramu sendiri
kau telanjangi kawan-kawan demi keberadaanmu
kau injak-injak sahabat, demi menaikkan posisimu
Puaskah jika kau telah melihat saudaramu tumbang dan malu?
Jika semua kau tebarkan kabar yang kau buat-buat,
tidakkah kau takut laknat?
Kau bohongi dirimu sendiri, dengan muslihat yang tak tahu diri
tidakkah kau malu pada nurani?
Jika kau gunakan senjata kebohonganmu,
tak tahukah, bahwa Tuhan selalu bersemayam di hatimu?
Jika kau tebarkan hujatan hina,
tak sakitkah jika kau diperlakukan sama?
Demi Tuhan yang tak hanya penguasa dunia maya
Dia berada di setiap jari-jari yang kau sentuhkan dalam tutsgawaimu
Dia bersemayam dalam lubuk hatimu yang paling dalam
Dia mengalir bersama darah yang menghidupimu
Dialah Sang Penunggu nuranimu yang suci itu
Jika di balik topeng itu kau tak temukan Tuhan
kepada siapa kau menyembah?