Lihat ke Halaman Asli

Nurulis

We'll make it through

Puisi: Air Mata

Diperbarui: 27 September 2021   21:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: ndnr.com

Air bening itu tak terasa meluruh. Tatkala kaki rapuh itu bersimpuh.  Melantunkan bait doa menyentuh.  Memohon, meminta dan mengaduh.  Ya Allah,  ampuni aku !  

Air mata ......

Bukan turun tanpa musabab,  bukan juga tanpa sengaja.  Nyanyian lara dan gulana buatnya menguar.  Mengalir, menganak sungai, berlinang. Iringi kata sesal atas segala khilaf.  Benar kah ?  Tentu saja. Yang pasti bukan karena putus cinta. Bisa gagal keren kan ya ? 

Air mata... 

Tulus, bukan air mata buaya, bukan pula reka-reka. Di depan Tuhan tidak mungkin kan bermain peran ?  Sedangkan Dialah yang Maha Tahu segala.  Bahkan di bagian terdalam hati manusia.  




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline