Lihat ke Halaman Asli

Nurul Jubaedah

Teacher, writer, traveler, vloger

Matsama: Budaya Digital

Diperbarui: 5 November 2022   10:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok pribadi

MATSAMA : Budaya Digital

Oleh Nurul Jubaedah, S.Ag.,S.Pd.,M.Ag (Guru SKI di MTsN 2 Garut)

Peran dan Fungsi

Kehidupan digital dapat menjadi  budaya jika diwujudkan secara bermakna. Saat ini, kehidupan kita sehari-hari tidak lepas dari peran digital di segala bidang seperti pendidikan, masyarakat, informasi, interaksi,  transaksi. Digital adalah sebuah konsep yang mengacu pada gagasan bahwa teknologi dan internet secara signifikan membentuk pemikiran seseorang dalam  masyarakat.

Meskipun kita tidak bisa lepas dari dunia digital, kita harus bisa menggunakan teknologi baru untuk memperbaiki mulut kita. Jadi semuanya disaring untuk meminimalisir dampak negatif dari kehadiran budaya digital ini. Mengatasinya membutuhkan keterampilan berupa keterampilan digital.

Dalam proses pendidikan, budaya digital muncul secara serempak, asinkron berpadu satu sama lain. Sinkronisitas muncul secara langsung melalui pembelajaran melalui media digital antara guru dan peserta didik. 

Asinkron terjadi dengan pembelajaran yang terjadi secara dinamis, seperti guru memberikan pekerjaan rumah dan bimbingan belajar. Sedangkan synchronous assembly dan asynchronous  tergabung dalam kombinasi.

Di masa perkembangan era digital itu tentu ada hal yang bisa dilakukan oleh pengajar. Di antaranya, pemilihan alat dan sarana pembelajaran digital, perencanaan program pembelajaran digital, penggunaan strategi interaktif dalam belajar mengajar, menggunakan pendekatan pembelajaran yang tepat bagi peserta didik, serta berorientasi sistem digital dan teknologi.

Selain guru, peserta didik juga perlu berkembang pesat. Bagi peserta didik, upaya yang dapat dilakukan antara lain menentukan lama belajar, menjalin komunikasi dengan guru, membuat kelompok belajar, mencari lokasi belajar yang nyaman, dan menerapkan pola pikir positif.  Sebagai mahapeserta didik, kita juga harus berlatih merangkul perubahan-perubahan yang ada. 

Perubahan untuk mengembangkan diri menuntut kita untuk belajar lebih giat. Ketika keduanya, sebagai guru dan peserta didik, saling memahami tentang budaya digital. Ini akan membuat kegiatan belajar  lebih mudah dan lebih mudah dipahami dengan menggunakan teknologi digital.

Budaya digital saat ini menjadi budaya baru di masyarakat milenial. Mengenai teori sosiologi budaya, menurut Richard Peterson, perkembangan teknologi yang menghasilkan budaya baru ini karena budaya tidak datang dengan sendirinya, tetapi budaya datang karena  dikonsumsi oleh masyarakat setiap hari.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline