Lihat ke Halaman Asli

Nurlaily Zuhrah

Mahasiswa jurusan sastra inggris di Univesitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Panasnya Gak Umum, Jawa Timur Dilanda Kemarau Panjang

Diperbarui: 31 Desember 2023   22:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: nasionalokezone.com

Surabaya- Kemarau di Jawa Timur tahun ini sangat menarik perhatian masyarakat. Rendahnya curah hujan dan kekeringan juga banyak merugikan masyarakat.

Dilansir dari Weather Spark, musim panas di Surabaya berlangsung dari bulan September sampai November. Bulan terpanas dalam tahun ini di Surabaya adalah bulan Oktober dengan rata-rata suhu terendah 34C dan tertinggi 36C.

Tingginya suhu di Surabaya disebabkan adanya musim kemarau yang sedang berlangsung. Tidak hanya siang hari, suhu di Surabaya juga mengalami kenaikan pada malam hari.

Dilansir dari JawaPos, Prakirawan BMKG Juanda Teguh Tri Susanto menjelaskan, saat ini sejumlah wilayah di Jawa Timur (Jatim) memang masih dilanda cuaca panas. Suhu tertinggi di Kota Surabaya mencapai 36 derajat celsius pada Oktober. Kondisi itu berlangsung lima hari pada tanggal yang berbeda.

"Rata-rata dari pagi hingga malam antara 26 derajat sampai 35 derajat celsius," ujarnya seperti dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group).

Tinggi suhu akibat musim kemarau menyebabkan rendahnya curah hujan sehingga terjadi kekeringan di 22 kabupaten di Jawa Timur.

Dilansir dari DetikJatim, BPBD Jatim, kata Gatot telah men-dropping air bersih ke-22 kabupaten guna membantu titik-titik yang sudah masuk kekeringan kritis.

"Jadi di masing-masing daerah itu ada beberapa titik desanya yang sudah masuk kekeringan kritis. Jadi bukan satu kabupaten, namun beberapa titik," jelasnya.

"Wilayah yang sudah melakukan dropping air dari BPBD Jatim sebanyak 22 kabupaten. Tetapi untuk wilayah yang sudah mengeluarkan status tanggap maupun siaga darurat baru 20 kabupaten. Sehingga, wilayah yang sudah mengeluarkan SK bisa mengeluarkan dana Belanja Tak Terduga (BTT) untuk mendukung giat distribusi menangani kekeringan," tambahnya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline