Lihat ke Halaman Asli

Siapa Yang Akan Mengalungkan Lonceng Itu?

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kpkcorner.blogspot.com Dalam keresahan yang memuncak,  diadakanlah sidang darurat di suatu aula yang dihadiri seluruh kepala suku. Sidang mana membahas perilaku kucing yang akhir-akhir ini memangsa banyak kawan dan kerabat. Berkatalah tikus yang mewakili komunitas yang ditindas oleh kucing. " Bagaimana jika kita bersama -sama melawan kucing itu dengan kemampuan kita?"  Usul salah seorang daripada kerumunan tadi. " Tentu saja kita akan melawannya." Jawab Raja diraja tikus. "Karna kucing tersebut terlalu tangguh walaupun kita bersama melawannya,  saya punya ide!!" Ungkap tikus brilian. "Silahkan untuk mengutarakan idemu itu!!" Perintah Raja diraja tikus. " Kucing ini telah datang dan pergi bagai hantu,  menyergap dalam gelap dan menyambar dalam terang wahai Raja.." Tikus memulai menyampaikan idenya. " Tolong to the point!!." Sang raja anjurkan percepat idenya karna yang lain menunggu harap-harap cemas. " Alangkah cerdas  kita kalau kita letakkan lonceng di leher kucing sehingga kedatangannya akan kita ketahui sehingga dengan demikian kita bisa mempersiapkan opsi-opsi perlawanan." Tikus ini mempercepat penyampaian idenya. " Wah ide brilian ...ini yang kami tunggu." Jawab tikus lainnya yagn serentak diamini oleh segenap tikus di pertemuan itu. " Bagaimana pendapatmu wahai moderator?" Raja tikus meminta pertimbangan moderator pertemuan. " Secara demokrasi ide ini telah mendapatkan suara absolut Wahai Raja!!." jawab moderator pertemuan. " Sebagai raja yang dipilih lewat demokrasi saya akan mengikuti kehendak rakyatku. Namun ada satu pertanyaan yang akan aku ajukan..Siapakah diantara kalian yang sanggup untuk mengalungkan lonceng di leher kucing tersebut?" Raja menantang segenap tikus. Segenap tikus : "????" Kompasianers yang budiman, banyak sekali orang yang mengajukan ide-ide cemerlang kepada khalayak ramai namun semua itu sekedar untuk menarik perhatian orang ataupun untuk menunjukkan identitas dirinya. Terbukti idenya tidak mampu diaktualisasikan menjadi solusi suatu problema,  ide sederhana namun bisa diimplementasikan jauh lebih baik  dari ide yang kompleks namun nol praktek. Narasi oleh nurkholis ghufron




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline