Lihat ke Halaman Asli

Nur Janah Alsharafi

Seorang ibu yang menyulam kata dan rasa dalam cerita

Madu Manis atau Madu Pahit?

Diperbarui: 20 Juni 2019   05:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Image from manfaat.co.id

SATU

Seperti Winnie the Pooh yang gemar minum madu, itulah sejatinya suamiku. Menjalankan sunah rasul yang konon mengawetkan ingatan adalah salah satu dahsyatnya madu. Di manapun kami pergi, selalu saja madu adalah komoditi pertama yang wajib dicari. 

Di kawasan Timur Tengah jika kita memang mau fokus berburu madu di pasar, akan kita dapatkan madu dengan kualitas prima. Entah itu pasar modern maupun pasar tradisional. 

Tapi yang aku heran, di kawasan barat pun tetap saja topik pembicaraan utama adalah dimana mencari madu yang bagus dan berkualitas prima. Benar-benar suamiku memang hobi  banget akan madu .

Berjajar madu Arab hingga madu Australia, tetap lezat di lidah suamiku. Dengan gaya mencicip yang khas,  dilanjutkan dengan  merogoh kocek atau mengeluarkan kartu untuk menebus sebotol atau dua botol madu untuk dinikmati. 

Merupakan gaya tersendiri dalam bercengkrama dengan madu-madu ini.  Madu, bagi bang Bachtiar tidak saja sebagai  obat yang berkhasiat untuk memulihkan stamina. Madu bisa berfungsi sebagai selai yang lezat untuk dioles ke roti tawar.  

Madu juga difungsikan sebagai sirop yang lezat  untuk dicampur dengan segelas air. Bahkan  acapkali madu juga lezat berfungsi sebagai saos untuk dinikmati bersama kudapan ringan seperti pisang bakar, pisang goreng, serabi , pukis  dan sebagainya. Jelasnya bang Bachtiar suamiku benar-benar pecinta madu sejati.

Seni  berburu , membeli , mencicipi dan membawa botol madu ke rumah kadang penuh liku dan tantangan. Bagaimana sarang madu asli harus dikemas dan dijaga setelah menempuh perjalanan ratusan kilometer merupakan sebuah tantangan yang asyik. Adakalanya mesti menempuh perjalanan ribuan kilometer jauhnya untuk sekedar menenteng botol madu.

"Ini madu asli dik"

"Madu hitam, khasiatnya masha Allah. Saya bawa satu, dik Nur bawa satu ya"

"Kita tenteng saja, biar aman di pesawat"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline