Lihat ke Halaman Asli

nurhidayati

Love to reading, writing, eating nice foods, watching netflix movies, enjoying every second I have at my life

Tak Meminta Banyak

Diperbarui: 3 Juli 2022   19:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen Pribadi 

Tahun 2020 aku tidak meminta banyak.  Aku hanya ingin satu hal saja. Semoga aku bisa lulus test  CPNS 2020. Lalu aku bisa memenuhi bagian dari bakti aku kepada orang tua. Aku bukannya tidak bersyukur tapi aku berusaha sebaik mungkin. Allah mendengar do'aku. Aku merasa usahaku akhir akhir ini banyak yang gagal. Aku bingung harus bagaimana lagi. Memilih bertahan dan tersiksa tetapi aku tidak akan menyerah.

Aku masih punya banyak hal yang harus ku perjuangkan. Aku ingin kuliah S2 entah itu kapan lalu aku bisa menjadi guru yang baik atau dosen dan meskipun kisah cintaku penuh dengan pengkhianatan dan kekecewaan tapi jujur saja aku ingin menikah dengan lelaki yang menyayangiku serta mendukung semua karirku. Menulis semua hal yang ku suka dengan penuh cinta.

Tahun ini pun aku tak meminta banyak karena semua yang aku inginkan. Sayangnya aku tak bisa membuat banyak hal yang ku inginkan datang padaku begitu saja. 

Selalu saja ada yang harus ku korbankan dan kali ini aku harus mengorbankan semuanya. Jika dalam hubungan saja harus ada pengorbanan maka kali ini aku merasakan apa itu pengorbanan yang seharusnya tak ku lakukan.

Aku benar-benar berjalan diatas kaca yang retak. Tingkat keretakan kaca itu sudah memasuki tingkat dimana kamu hanya punya satu langkah untuk maju dan tak bisa kembali. 

Berkaca pada cermin yang seakan kini sedang ku jajaki membuatku tak ingin melangkah secara sembarangan. Aku ingin benar-benar melangkah dengan cara yang baik. Tak salah juga tak merusak apa kaca yang ada di hadapanku. Kira-kira apa yang ku lakukan benar atau tidak? Ini yang terus berputar di kepalaku.

Apa yang aku lakukan jika semuanya hancur berantakan lagi? Apa yang harus aku perbuat jika aku mengacau juga? Apa harus berhenti berjalan saja dan diam di tempat?

Tentu tidak.

Aku menginginkan kehidupan normal lainnya dimana aku bukan menjadi tokoh protagonis yang selalu sabar dalam menghadapi ujian dan aku juga tidak menginginkan menjalani peran antagonis yang menyakiti orang lain. Aku hanya ingin hal serupa yang lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline