Lihat ke Halaman Asli

Nurafnia 27

Mahasiswa Universitas Negeri Makassar

Mewawancarai Salah Satu Mahasiswa dengan Suku Minoritas di Lingkup UPI

Diperbarui: 5 Desember 2022   20:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Minggu, tanggal 13 November 2022 saya mewawanvarai salah satu mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang berasal dari Papua. Ia adalah seorang perempuan berumur 20 tahun berinisial AR. Saat ini, AR sedang menempuh perkuliahan semester 5 Prodi Pendidikan IPA.

Seperti diketahui, sebagian besar mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia adalah orang Sunda. AR adalah minoritas perempuan keturunan Papua. Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mempelajari keadaan dan pengalaman saudara AR di Bandung khususnya dalam bidang pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia.

AR mengaku tidak pernah mengalami perundungan atau rasisme selama di UPI, baik di lingkungan kelas, antar teman, maupun tempat tinggalnya. Dia juga mengatakan bahwa orang-orangnya ramah dan berbicara dengan bahasa yang sangat lembut.

AR juga mengungkapkan bahwa dia bersyukur bertemu teman-teman yang baik disini. Meskipun beragam kepercayaan, suku dan adat kebiasaan, selama di UPI, AR belum pernah menjumpai perlakuan yang membeda-bedakan mahasiswa.

Meskipun demikian, adalah mungkin bagi siswa untuk membentuk kelompok teman. Beberapa orang ramah, tetapi mereka juga individual. Namun dalam dunia perkuliahan, kita harus pandai-pandai mencari jalan. Apalagi ia berkesimpulan saat ini berada di tanah perantauan, jauh dari orang tuanya.

Dia merasa malu bergaul karena merasa insecure dengan lingkungan karena banyak nya mahasiswa yang putih dan cantik-cantik. Dia merasa insecure karena hal tersebut dan dia juga tidak suka selfie karena insecure dengan wajah dan kulitnya. Dia punya teman hanya itu-itu saja sedikit karena dengan teman nya yang sedikit dia merasa nyaman dan tidak minder. 

Dia juga di kelas pendiam karena dosen nya terkadang mengajar menggunakan Bahasa sunda sedangkan dia sendiri tidak tau berbahasa sunda.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline