Lihat ke Halaman Asli

Nuning Sapta Rahayu

TERVERIFIKASI

Guru Pendidikan Khusus/Penulis/Asesor/Narasumber

Post-Ramadan Blues: Mengapa Banyak Orang Merasa Hampa Setelah Idul Fitri

Diperbarui: 31 Maret 2025   10:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Post-Ramadan Blues (Sumber: freepik.com)

Euforia Idul Fitri telah usai, rumah kembali sepi, dan rutinitas harian pun dimulai. Namun, alih-alih semangat, banyak orang justru merasa kosong dan kehilangan arah. 

Fenomena ini dikenal sebagai Post-Ramadan Blues, perasaan hampa yang muncul setelah Ramadan dan Lebaran berakhir. Apa penyebabnya, dan bagaimana cara mengatasinya?

Mengapa Post-Ramadan Blues Terjadi?

1. Kehilangan Atmosfer Ramadan yang Penuh Makna

Ramadan bukan sekadar bulan puasa, tetapi juga momen kebersamaan, refleksi spiritual, dan peningkatan ibadah. Setelah sebulan penuh dengan aktivitas ibadah yang teratur, shalat tarawih, sahur, berbuka bersama, banyak orang merasa ada "kekosongan" ketika semua itu tiba-tiba berakhir.

2. Rutinitas Kembali ke Normal yang Terasa Membosankan

Saat Ramadan, hari-hari terasa lebih terstruktur dengan waktu sahur, buka puasa, dan ibadah lainnya. Namun setelahnya, pola hidup kembali ke rutinitas biasa, yang bagi sebagian orang terasa membosankan dan tidak sebermakna.

3. Kesepian Setelah Silaturahmi Lebaran

Lebaran menjadi ajang berkumpul dengan keluarga besar. Namun setelah itu, banyak orang kembali ke perantauan atau kembali sendiri di rumah. Perpisahan ini sering kali memunculkan rasa rindu dan kesepian.

4. Kondisi Finansial yang Menipis

Bagi banyak orang, pasca-Lebaran juga berarti menghadapi kenyataan keuangan yang menipis. Pengeluaran besar untuk mudik, hampers, dan kebutuhan Lebaran bisa menimbulkan stres tersendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline