Lihat ke Halaman Asli

Nugroho Endepe

Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Puasa dan Salah Konsep tentang Diet

Diperbarui: 11 April 2021   21:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gunakan sehat dan senggang untuk ibadah (Dokpri) 

Apakah dengan puasa, lantas orang akan mencapai berat badan ideal? Begitu pertanyaan awam yang berkembang. Tidak heran, sebagian orang bahkan non muslim pun, ikut berpuasa Ramadhan karena ada rewards lain: senang ketika waktu berbuka, dan senang karena berat badan dapat berkurang dengan signifikan. Artinya, makan enak, dan berat badan seimbang. Benarkah demikian?

"Puasa memang menyehatkan, namun jika itu dikaitkan dengan diet, maka harus dihitung dulu berapa kalori yang ia santap di waktu berbuka atau pun sahur," ungkap Sunardi Siswomiharjo, senior peneliti nutrisi di Nestle yang juga mahasiswa S3 Doktoral di Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada. Sunardi, biasa dipanggil Oom Nardi dalam komunitas Gembul, berbagi masalah nutrisi, diet, dan puasa di forum Gembul Knowledge Sharing (11/4/2021) pukul 13.00 - 16.00. 

Dimulai dengan kutipan hadist, bahwa manusia banyak yang lengah ketika diberi anugerah sehat, dan waktu luang. Sebagian besar hanya menghabiskan waktu percuma, hanya untuk bersenang-senang. Padahal, waktu sehat dan waktu senggang, dapat digunakan untuk kegiatan yang migunani tumraping liyan, berbagi, peduli, dan tentu saja saling memotivasi untuk tersu berbuat kebaikan. 

Oom Nardi memulai dengan menjelaskan adanya 4 kondisi manusia terkait kesehatan. Yakni ada yang sakit, tidak sakit, sehat, dan bugar. Kondisi ini mewartakan bagaimana triangle pengaruh kesehatan terhadap jiwa raga manusia.

(1) Nutrition. Sejauhmana kandungan nutrisi yang diperlukan tubuh, akan berpengaruh terhadap kesehatan manusia. Jika sesuai kebutuhan dan tuntutan gizi, maka badan akan mencapai setidaknya tidak sakit, akan naik ke status sehat, dan selanjutnya bugar. Kebugaran ini, akan terkait faktor kedua yang mempengaruhi manusia, yakni olah raga (excercise), dan kualitas tidur (sleep)

Kualitas badan kita tidak sekedar sehat (Dokpri) 

(2) Excercise. Banyak orang merasa malas berolah raga. Hal ini bisa jadi karena asupan nutrisi tidak seimbang, sehingga tubuh tidak bugar meski sehat. Maka, perlu nutrisi, lantas rajin excercise, dan jangan lupa istirahat yang cukup.

Sayur buah memang kebutuhan utama (dokpri) 

(3) Sleep. Banyak orang mengira, istirahat cukup adalah tidur yang pules. Meski hanya sekejap. Padahal, volume tidur pun terbukti berpengaruh terhadap kebugaran, dan kesehatan. 

Orang kurang tidur, terancam kena serangan jatung, atau degeneratif, yang menyebabkan usia lebih pendek dibanding dengan yang cukup tidurnya. Ini dikenal sebagai PTM, penyakit tidak menular, yang semakin mengancam generasi muda akibat ketidakseimbangan nutrisi. olah raga, dan tidur. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline