Lihat ke Halaman Asli

Nugroho Endepe

Edukasi literasi tanpa henti. Semoga Allah meridhoi. Bacalah. Tulislah.

Era Baru Pelabuhan Besar Area Timur Nusantara

Diperbarui: 15 Februari 2021   19:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar peta sudah menunjukkan potensi angkutan laut di Maluku dan sekitarnya (Foto: suarakarya.id)

Sebutlah saat ini kalau mau berdiskusi dan mengembangkan sumbangan pemikiran untuk transportasi laut, apa yang melintas dalam benak. Pasti berpikirnya BUMN Pelabuhan yang membentang dalam konsep 4 gate logistics policies. Kebijakan kunci logistik di 4 pintu utama. Yakni Pelabuhan 1 di Medan, Pelabuhan II di Jakarta, Pelabuhan III di Surabaya, dan Pelabuhan IV di Makassar. Tapi itu ternyata paradigma lama. Paradigma baru, saat ini banyak investor di luar BUMN Pelabuhan, yang secara mandiri berlomba-lomba dalam membuat Pelabuhan Besar dalam arti yang sebenarnya.

Di Jawa Timur, ada Pelabuhan Manyar Gresik yang luasnya mencapai 2000 hektar dengan 1000 hektar back up area, sehingga total zona integrasi industri pelabuhan, zonasi penduduk, zonasi karyawan, dan industri terkait, menempati areal 3000 hektar. Di sebelahnya, masih di area Gresik, Pelabuhan Maspion siap menggandeng Dubai Investor untuk mengembangkan Pelabuhan Maspion dengan area lebih dari 500 hektar. 

Di Jawa Barat, investor membangun Pelabuhan Patimban dengan cakupan area yang direncanakan mencapai 650 hektar. Di Jawa Tengah, ada Pelabuhan Kendal yang sudah dilirik oleh investor Singapura akan mengkover luas lebih dari 100 hektar. Di daerah tapal kuda, Pelabuhan Swasta Probolinggo siap dengan area yang tidak kalah luas yang juga akan dikembangkan menjadi pelabuhan besar. Maka pelabuhan eksisting ditantang untuk kompetisi, atau sinergi. 

TIMUR  NUSANTARA

Zonasi waktu di Indonesia sudah terbagi dengan sangat jelas, yakni WIB Waktu Indonesia Barat, WITA Waktu Indonesia Tengah, dan WIT Waktu Indonesia Timur. 

Dengan semangat pembangunan infrastruktur yang digenjot oleh pemerintah, maka dirancanglah pembangunan pelabuhan terpadu untuk logistik dan perikanan seluas 717 hektar dengan investasi senilai 2 trilyun rupiah (lihat Kompas cetak, 6 Februari 2021 hal. 11). 

Pejabat yang meninjau lokasi calon pelabuhan antara lain Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, dan Kepala Badan Koordinasi dan Penananam Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia. 

Rencana integratif telah digodog sehingga tim telah mengkaji lokasi-lokasi untuk zona peti kemas, pelabuhan pendaratan ikan, dan kawasan industri perikanan. 

Suasana pelabuhan di Makasar sebagai semi hub untuk pelabuhan Maluku selama ini (Foto: koranbisnis.com)

STIAMAK Barunawati Surabaya sebagai sekolah yang bergerak dalam bidang manajemen administrasi bisnis logistik dan kepelabuhan, pada Senin (15/2) mengadakan diskusi terbatas dengan ekspert kepelabuhan dari ITS, Raja Oloan Saut Gurning, ST., MSc., PhD. Beberapa poin pembelajaran setidaknya dapat disimpulkan berikut ini; 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline