Lihat ke Halaman Asli

Dr. Nugroho SBM MSi

Saya suka menulis apa saja

Tangisan Pohon

Diperbarui: 28 Maret 2022   00:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber gambar: pixabay.com

Pohon di tepi jalan itu menangis berkepanjangan jadinya
Ia menangis bukan hanya untuk dirinya tetapi untuk alam seluruhnya

Pasalnya, benar-benar kini alam tak lagi bersahabat dengannya dan juga teman-teman sesama mahluk hidup penghuni dunia
Hujan di bulan-bulan yang seharusnya basah tak lagi ada
Kini panas terik sudah mulai membakar dirinya
Mungkin pula seluruh sesama mahluk ciptaan Yang Kuasa

Apakah sebabnya?
Jelas ulah manusia yang merusak alam ciptaanNya
Hutan ditebangi seenaknya.
Tak ada lagi kesejukan yang imbul dari oksigen yang dilepas teman-teman tumbuhan sesamanya

Di kota hanya ada hutan-hutan beton yang melepas panas tak terkira
Jelas hasilnya adalah perubahan iklmi yang membuat sengsara

Dalam penderitaannya sang pohon hanya berseru yang tak kentara:
Wahai manusia kapankah engkau sadar perbuatanmu yang menggila?
Tak ada jawab dari manusia karena mungkin sudah tuli telinga dan tumpul pikiran dan hati nuraninya




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline