Dalam acara Mata Najwa yang menghadirkan Menteri BUMN Erick Tohir, Najwa Shihab membeberkan fakta menarik. Fakta tersebut adalah ketika sebagai Ketua TIm Kampanye Jokowi- Maaruf, saham perusahaan milih Erick Tohir mengalami kenaikan harga di BUrsa. Tetapi ketika terpilih sebagai Menteri BUMN, justru saham perusahaan Erick Tohir harganya turun.
Ada apa ini? Tanya Najwa Shihab. Erick mengatakan ketika kampanye mungkin perusahaannya terangkat karena kepopuleran JOkowi, tetapi ketika menjadi menteri BUMN mungkin pelaku pasar di bursa saham khususnya masih meragukan kemampuannya.
Apa yang dikatakan Erick Tophir barangkali benar. Pelaku pasar masih meragukan kemampuannya menjadi menteri BUMN karena selama ini Erick adalah seorang pengusaha swasta yang belum pernah duduk di birokrasi pemerintahan. Ditambah lagi dengan penampilannya yang kalem dan tidak meledak-ledak.
Tapi kini Erick membuktikan diri bahwa ia tidak main-main dengan jabatannya dan seolah membuktikan kepada publik dan pasar bahwa ia mampu menjalankan tugasnya sebagai menteri BUMN. Baru menjabat Erick sudah membuat sejumlah gebrakan. Ia menunjuk Ahok sebagai Komisaris PT Pertamina. Langkah ini konon akan diikuti dengan penunjukkan Direktur Utama Pertamina yang sampai saat ini masih dijabat sementara oleh PLT.
Kedua, ia juga menunjuk Bekan Menkominfo Rudiyantara sebagai direktur PLN yang baru setelah direktur utama yang lama Sofyan Baasir terkena kasus korupsi. Ketiga, yang paling menghebohkan adalah pemberhentian direktur utama Garuda Indonesia dan lima direktur lainnya karena kasus penyelundupan Harley Davidson dan sepeda mahal. Keempat, mungkin akan ada langkah kejutan lainnya seperti penunjukkan direktur utama BUMN-BUMN yang lain. Ada nama-nama keren yang disebut bakal menduduki jabatan direktur-direktur utama BUMN tersebut, antara lain: Ignatius JOnan dan Susi Pujiastuti.
Semua berharap bahwa Erick memang serius bekerja dan berani melawan semua mafia dan koruptor dan yang hendak bermain-main dengan isu agama di berbagai BUMN.