Lihat ke Halaman Asli

Nugraha Wasistha

Penulis lepas

QAnon: Trump Akan Kembali Berkuasa 4 Maret Ini

Diperbarui: 11 Maret 2021   20:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar dikutip dari La Tercera

Amerika mungkin negara super-power. Tapi menghadapi gempuran hoaks, sepertinya sama-sama bermasalah. Misalnya setahun ini berkembang sebuah grup penganut teori konspirasi berjuluk QAnon yang dipercaya oleh banyak pendukung Donald Trump.

Kelompok ini sudah berdiri sejak 2017, tapi booming saat pandemi mulai mencekam negeri itu. Bahkan menurut survey yang dilakukan American Enterprise Institute menunjukkan nyaris 30 persen Republikan juga mempercayai teori ini.

Teori ini pada dasarnya mengatakan bahwa partai Demokrat adalah kelompok pedofilia, sekaligus pelaku perdagangan anak-anak, sekaligus kanibal pemakan bayi, sekaligus pemuja setan. Bahkan beberapa di antara mereka diklaim bukan manusia, melainkan robot. Pendeknya tokoh-tokoh demokrat di-dehumanisasi sedemikian mengerikan.

Sebaliknya Trump digambarkan sebagai seorang pembela kebenaran selevel Captain America yang tengah berjuang secara rahasia untuk menghancurkan kelompok angkara murka ini. Perjuangan dia nanti akan memuncak pada apa yang disebut The Storm, di mana Joe Biden, Obama, dan elit demokrat lainnya akan dieksekusi oleh Trump. Disusul pada apa yang disebut The Reckoning, di mana mereka yang percaya akan diberi penghargaan. Atau semacam itu.

Itu juga baru dasar dari keyakinan mereka. Karena teori ini terus berkembang dan berkelindan menjadi makin mokal dan tidak karuan. Mulai dari soal bumi datar, serbuan tentara China, sampai soal virus corona juga diadopsi mereka. Ini terjadi karena kelompok ini bergiat seperti forum diskusi. Atau malah mungkin klub tebak-tebakan.

Mereka akan diberikan informasi dalam bentuk kode-kode atau teka-teki. Informasi yang kadang malah menyerupai ramalan kejadian ini - disebut Q drops - seterusnya harus dipecahkan sendiri oleh para anggota. Dan mereka yang merasa menemukan jawabannya wajib mendiskusikan dengan anggota lainnya. Jadi persis seperti kegiatan penggemar kode butut atau nomor togel.

Dengan metode seperti ini, tidak mengherankan kalau banyak anggotanya jadi terobsesi. Keyakinan mereka juga lebih kuat karena tidak diindoktrinasi, melainkan dari hasil diskusi bersama. Seperti yang banyak dibilang pakar motivasi, keyakinan yang muncul dari dalam pasti lebih kuat dari keyakinan yang dipaksakan dari luar.

Q itu sendiri sebenarnya adalah kode untuk pejabat di Departemen Energi yang mengurusi senjata nuklir. Tapi entah bagaimana kode ini diadopsi buat individu yang diyakini sebagai Bapak Pembina kelompok ini. Siapa dia? Jawabannya bisa ngalor-ngidul. Sebagian penganut meyakini dia adalah intel yang memiliki akses informasi paling rahasia. Sebagian meyakini dia adalah makhluk dari dimensi kelima. Sebagian lagi malah mengatakan dia adalah penjelajah waktu. Hebat bukan?

Pukulan pertama yang mulai menggoyahkan kelompok ini adalah ketika Trump dinyatakan kalah dalam pemilu dan meninggalkan Gedung Putih di bulan Januari. Bertentangan dengan ramalan yang diberikan si Q. Apalagi Q sendiri sempat tidak aktif cukup lama di bulan Desember. Tapi setelah berdiskusi dan otak-atik panjang-lebar, para penganut meyakini perjuangan memang belum selesai.

Mereka percaya Trump cuma pura-pura mundur. Dan semua ini hanya siasat untuk menjebak elit demokrat. Trump diyakini akan come-backdi menit-menit terakhir sebelum Joe Biden dilantik. Dia akan datang tiba-tiba bersama militer Amerika untuk meringkus Biden, Obama, untuk dieksekusi. Sementara elit Demokrat lainnya akan digiring ke penjara Guantano.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline