Lihat ke Halaman Asli

Menilik Pendidikan di Indonesia Selama Pandemi Covid 19

Diperbarui: 29 Januari 2022   16:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

oleh: Nourma Jayanti

dosen : Nur Hidayah, M.Pd.

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Ahmad Dahlan

Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang begitu besar di berbagai sector, seperti pendidikan, ekonomi, wisata, sosial, transportasi, dan lainnya. Dampak tersebut terjadi karena adanya kebijakan untuk Work From Home (WFH) dan Pembelajaran Jarak jauh (PJJ) yang dilakukan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Inti dari pelaksanaan kebijakan stay at home adalah ketersediaan fasilitas untuk membantu mengakses kegiatan yang awalnya dilakukan secara langsung atau tatap muka, sekarang harus dilakukan secara online. Fasilitas yang diperlukan seperti handphone atau laptop, akses internet, dan lainnya. 

Selain belum meratanya pembangunan, tidak semua kondisi ekonomi tiap keluarga dapat memenuhi kebutuhan anaknya untuk membeli fasilitas tersebut. Indonesia sendiri terdiri dari beribu-ribu pulau yang masih banyak diantaranya kesulitan mengakses teknologi. Jangankan teknologi, infrastruktur seperti akses jalan yang merupakan hal pokok untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidup pun masih sulit.

Di awal pandemi hingga sekarang, pemerintah memberikan bantuan berupa kuota internet untuk pelajar atau mahasiswa.  Namun kuota internet yang diberikan nyatanya belum mencakup seluruh pelajar atau mahasiswa di Indonesia. Seharusnya hal ini menjadi fokus bagi pemerintah dan pemerintah diharapkan dapat mengatasi masalah apa yang terjadi sehingga ada keluhan seperti itu. Namun di media sosial atau media massa masalah ini tidak terlalu dibahas.

Keharusan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) memberikan gap atau kekosongan pembelajaran selama dua tahun bagi pelajar dan mahasiswa. Hal ini diantaranya karena Motivasi belajar yang turun, banyak pelajar atau mahasiswa yang kurang support dari orang tua dirumah untuk belajar secara online, dan belum siapnya pelajar dan mahasiswa untuk menghadapi pembelajaran secara online. 

Tidak hanya dari pelajar atau mahasiswa, kekosongan selama dua tahun karena pembelajaran jarak jauh sedikit banyak dipengaruhi guru atau dosen yang belum siap juga dalam menggunakan teknologi untuk kegiatan pembelajaran. Banyak guru-guru di Indonesia yang sudah berusia tua sangat tidak terjamah teknologi. Keprofesionalan dan kemampuan guru dan dosen sangat terlihat pada saat ini.

Tidak hanya sampai disitu, pelajar dan mahasiswa kembali dihadapkan dengan kebijakan new normal. Semua masyarakat dituntut kembali adaptasi dengan kembali ke lingkungan seperti dua tahun lalu dengan dibayang banyangi virus Covid-19 yang terus bermutasi. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline