Lihat ke Halaman Asli

Noto Susanto

Menata Kehidupan

Peran Seorang Ibu di Hari Kartini Situasi Puasa H+9

Diperbarui: 21 April 2021   18:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kartini - Sumber:Cermati.com


                      "

Oleh : Noto Susanto, SE, MM, CSTMI, CPHCM, CNHRP, CHLP, CPS.

Tepat Hari Rabu tanggal 21 April tahun 2021 di puasa ke-9 masyarakat Indonesia memperingati hari Kartini, tentunya dirayakan setiap tahun yang dilaksanakan tanggal 21 April. Sebagai mengenang jasa-jasa pahlawan perempuan yang penuh inspirasi sebagai putri terbaik Indonesia.

Pada hakikatnya bahwa seorang ibu adalah orang yang mengandung, melahirkan, menyusui, membesarkan, dan orang yang paling sabar mendidik Anak-anaknya. Perjuangan seorang ibu bukan hanya sekedar ucapan semata namun dibuktikan dengan fakta yang tak terhingga memberikan kasih sayang kepada anaknya.

Dengan pepatah "Kasih ibu sepanjang massa" artinya bahwa seorang ibu tetap peduli dan memperhatikan nasib anaknya dalam waktu jangka panjang baik dari lahir, masa sekolah, masa remaja, menikah, mempunyai suami dan istri, dan sampai dengan usia lanjut itupun masih tanggung jawab orang tuannya terutama seorang ibu.

Untuk itu kita mengenal seorang perempuan hebat adalah "Kartini menjadi salah satu sosok emansipasi wanita di Indonesia. Oleh karena itu lah, tanggal 21 April yang merupakan hari lahir perempuan asal Jepara, Jawa Timur". Sebagai pejuang kesetaraan perempuan lebih kuat dan lebih bijak dan sama di mata tuhan, dalam menetapkan posisi perempuan sama tinggi derajatnya dalam memperjuangkan hak dan kewajiban Negara Republik Indonesia.

Peringatan hari Kartini ini sudah dirayakan setelah 2 Mei 1964, dan menjadi sejarah juga bahwa Presiden Soekarno memberikan keputusan Presiden Republik Indonesia No : 108 Tahun 1964. Dalam keputusan tersebut, bahwa Kartini ditetapkan sebagai pahlawan kemerdekaan Nasional, yang selalu dikenang dan dimeriahkan setiap tangga 21 April setiap tahunnya.

Dilanjutkan nama lengkapnya adalah "Raden Ajeng Kartini lahir pada tanggal 21 April 1879, yang berasal dari kalangan bangsawan Jawa. Ia merupakan putri dari Bupati Jepara bernama Raden Mas Adipati Rio Sostoningrat Dengan dengan M.A Ngasirah".

Hubungan dengan bulan puasa tentunya peran seorang ibu menjadi lebih berarti terutama dalam mempersiapkan makan sahur dan menu buka puasa. Di samping itu juga tidak hanya sahur dan buka puasa saja yang dipersiapkan, namun menjalankan juga ibadah puasa, mengurusi anak, dan kegiatan lainnya.

Ibu disini perlu dijelaskan kembali siapa seorang Ibu dalam kehidupan sehari-hari agar kita semua bisa menghargai apa yang menjadi aktivitas atau pekerjaan perempuan, seperti ibu kandung, bibi atau tante, adik atau kakak perempuan, istri, anak perempuan, saudara perempuan, teman atau sahabat perempuan, dan pada intinya seluruh perempuan yang berada dilingkungan kehidupan Anda.

Dari perjuangan seorang ibu Kartini dapat diterjemahkan kembali dalam kehidupan perempuan lain untuk meneruskan nilai-nilai kekuatan dan kecerdasan seorang perempuan memilih kebebasan untuk bekerja dengan meningkatkan ilmu pengetahuan dan tekhnologi di era modern. Artinya sebagai perempuan harus tetap berhak mendapatkan penghargaan setinggi-tingginya dalam pekerjaan baik dibidang swasta, pemerintah, atau lainnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline