Lihat ke Halaman Asli

M Noris Al Pratama

sebuah utas untuk menyampaikan pendapat dengan sangat serius

Resensi Buku "Salju di Gyeonggi-Do"

Diperbarui: 21 Maret 2018   18:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Judul Buku          : Salju di Gyeonggi-Do

Penulis                 : Fathul H. Panatapraja

Bahasa                 : Indonesia

Penerbit              : Malang, Literasi Nusantara

Tanggal terbit  : 2018

Halaman             : 127 halaman

ISBN                     : ISBN 978-602-61107-8-7

Resensi               :

Kumpulan cerita pendek dari judul buku "Salju di Gyeonggi-Do" adalah karya dari saudara Fathul H. Panatapraja. Ada 12 cerpen dalam buku ini dengan latar belakang yang sama; keresahan. Keadaan sosial yang semakin maju kebelakang dan mundur kedepan menjadi garis besar dalam buku ini. Hadirnya letupan-letupan cerita dahulu sejenak mengajak kita untuk berpikir ulang tentang keadaan masyarakat sekarang.

Cerpen dengan judul Salju di Gyeonggi-Do sangat menarik untuk diulas lebih dalam. Cerpen dengan berlatarkan keadaan luar negeri mengisahkan bagaimana tingkat disiplin dan kejujuran di negeri tersebut sangat tinggi. Yang lebih menarik dimana pertemuan tokoh aku bertemu dengan teman SMA-nya yang menjadi pahlawan devisa di Korea. Sari adalah perempuan dari keluarga sederhana. Selama tujuh tahun bekerja membuat ia terbiasa dengan kebiasaan di Korea. Dulu keluarganya memiliki beberapa tanah dan lahan bercocok tanam di kampung. Sampai datang para investor yang bersengkongkol dengan para pejabat desa untuk memuluskan bisnis mereka. Sawah tak ada lagi. Keadaan tersebut memaksa ibu Sari untuk menjadi pembantu di luar negeri. Sekali lagi keluarga Sari mendapat musibah. Ibu Sari bunuh diri karena mengetahui kelakuan bapaknya yang berselingkuh dan menghabiskan uang kerja kerasnya. Selepas lulus SMA, Sari memberanikan dirinya menjadi TKW untuk menggantikan ibunya. Sari tidak rindu Indonesia, kampung halamannya. Sebab bagi Sari, Indonesia hanya Jakarta saja.

Kelebihan buku:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline