Lihat ke Halaman Asli

Norberth Javario

Pengelana Ilmu

Demo Kades: Menelisik Arti Membangun Desa

Diperbarui: 26 Januari 2023   17:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koordinator Kades asal Gresik, Bahrul Ghofar, ketika berorasi dalam aksi damai yang digelar, sebelum rombongan Kades dari seluruh Indonesia menuju gedung DPR RI, Selasa (17/1/2023).(KOMPAS.com)

Dalam grup WhatsApp, masuk sebuah pesan berupa tautan. Penasaran saya membukanya. Oh, rupanya topik yang lagi hangat dan jadi headline di mana-mana. Tautan berisi obrolan politik menyikapi demo ribuan Kepala Desa di Gedung DPR RI menuntut perpanjangan masa jabatan Kades dari 6 menjadi 9 tahun.

Dalam acara Obrolan Malam bertema Untung Rugi Jabatan Kades 9 Tahun itu, dihadirkan 2 narasumber keren. Di satu kursi empuk duduk Surta Wijaya, Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi), sedang di kursi sebelahnya ada Budiman Sudjatmiko, politisi kawakan PDI-P.

Masih ada kursi ketiga, yang diduduki sosok cantik berambut pendek, penuh semangat memberi sejumlah pertanyaan serta mengatur alur diskusi. Ia jurnalis bernama unik, Fristian Griec.

Meski arah hadap kursinya nyaris berlawanan, namun dua narasumber ini seia sekata dalam konsep. Mereka berdua berada pada pihak yang amat mendukung penambahan masa jabatan Kades.

Budiman Sudjatmiko beralasan bahwa dinamika politik di desa amat berbeda dibanding dengan kabupaten, provinsi, dan pusat, oleh sebab itu dibutuhkan waktu panjang untuk melakukan konsolidasi demi meredakan konflik pasca-pilkades.

Budiman menyatakan, butuh waktu sampai 3 tahun. Di tahun berikut baru mau membangun, eh, masa jabatan sudah selesai.

Pak Surta Wijaya malah lebih ekstrim lagi. Beliau sebagai pelaku utama politik di desa (mantan Kades) merasa waktu untuk konsolidasi bukan hanya 3 tahun tetapi 6 tahun.

Seturut pengalaman buruknya, ia merasa terzolimi sebab di ujung masa jabatannya, bahkan ada warga yang sama sekali tidak menganggap ia pemimpin.

Permintaannya jelas, kewenangan memerintah mesti ditambah. Jika konflik pasca-pilkades baru bisa dibereskan pada tahun kelima atau keenam, berikan ia tambahan waktu lagi untuk membangun.

Sumber: CNN Indonesia/Muhammad Naufal

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline