Lihat ke Halaman Asli

Tingkat Pendidikan Berpengaruh pada Cara Bicara Seseorang?

Diperbarui: 6 April 2016   10:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Zaman sekarang tidak ada batasan berpendapat bagi setiap orang di negara ini. Banyak media cetak maupun media elektronik berkenan untuk menjadi sarana aspirasi pendapat orang-orang di negeri ini. Bahkan hak untuk berbicara dan berpendapat telah tercantum dalam Undang-Undang Dasar negara sehingga tak ada salahnya rakyat memberikan kritik dan saran pada negara ini.

Berbeda dengan masa orde baru yaitu masa rezim presiden Soeharto yang memberikan batasan dalam hal kritik pada pemerintah dan tidak sebebas sekarang bahkan terkadang di zaman sekarang lebih kehilangan kontrol dalam berbicara dan berpendapat di khalayak umum. Berbicara dan berpendapat memang tak seharusnya dilarang dan dibatasi namun tetap dalam kontrol yang baik yaitu dengan cara yang sopan dan tidak menimbulkan permusuhan diantaranya.

Namun bila kita melihat di media eletronik seperti televisi dan jaringan internet, banyak dari kalangan publik figur bahkan hingga kalangan rakyat biasa sering menimbulkan kontra dengan kicauan-kicauan mereka yang menyulut api permusuhan. Apa jadinya negara ini kalau berbicara saja tidak bisa dikontrol meskipun hanya sekedar bercanda? Bahkan saat ini masih terdengar berita heboh mengenai publik figur yang maksud hati ingin bercanda namun gara-gara perkataannya terkesan menghina dasar negaranya sendiri itu, akhirnya mendapat protes dan kecaman dari berbagai pihak khususnya kaum yang nasionalismenya tinggi.

Dan banyak yang mengira bahwa gara-gara publik figur itu hanyalah lulusan SMP (bahkan belum tamat katanya?) mengakibatkan orang-orang menduga bahwa ternyata cara bicara orang yang tingkat pendidikannya rendah sangat berbeda dengan tingkat pendidikan tinggi (seperti sarjana, doktor bahkan profesor). Banyak yang mengira orang yang berpendidikan tinggi seperti para sarjana hingga profesor dapat berbicara dengan sopan daan kehati-hatian sesuai norma karena semakin tingginya pengetahuan bahasanya. Berbeda dengan orang yang berpendidikan rendah yang terkadang berbicara apa adanya dan tanpa kehati-hatian sebab pengetahuan bahasanya yang kurang. Apakah itu benar? Apakah tingkat pendidikan mampu mengetahui cara bicara seseorang? Apakah cara berpikir seseorang juga berpengaruh pada cara bicara seseorang? 

Intinya kita sebagai makhluk yang berakal dan bersosial harus mampu mengontrol diri kita dan berbicara dan bertingkah laku. Gunakan bahasa yang sopan dan sesuai norma, dan tentu saja harus memiliki sifat kehati-hatian serta jangan sampai menyinggung dan menghina sesuatu yang lain apalagi kalau hubungannya dengan agama maupun negara. Jadi sebaiknya berbicaralah dan berpendapatlah yang baik dan sesuai norma, hindari hal-hal yang memicu kontroversi dan permusuhan. Lebih baik diam daripada menyulut api permusuhan diantaranya karena diam itu emas dan ibadah. Semoga bermanfaat dan terima kasih. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline