Lihat ke Halaman Asli

Noenky Nurhayati

TERVERIFIKASI

Kepala sekolah, Pendongeng, Guru Dan trainer guru

Mengeksplorasi Nilai Konsekuensi bagi Anak Usia Dini

Diperbarui: 23 April 2024   19:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

NOENKY PRIBADI

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Konsekuensi adalah akibat, hasil, impak, atau pengaruh dari suatu perbuatan. Namun banyak juga yang beranggapan bahwa konsekuensi adalah hukuman. Sejatinya konsekuensi berbeda dengan hukuman karena terletak pada fokus tujuan dan aksinya. Hukuman sering dianggap negative. Berbeda dengan konsekuensi. Selain itu terdapat juga perbedaan  antara konsekuensi dan konsekuen. Yakni terletak pada kata benda dan kata sifat. Konsekuensi merujuk pada kata benda, sedangkan konsekuen merujuk pada kata sifat.

Sejalan dengan pemikiran itu, menurut Cambridge Dictionary, konsekuensi artinya hasil dari tindakan maupun situasi tertentu, yang seringkali buruk atau tidak nyaman. Dengan demikian hal yang perlu dipahami adalah bahwa setiap perbuatan tentu akan memiliki konsekuensinya masing-masing. Misalnya,memperoleh nilai yang buruk adalah konsekuensi dari kebiasaan yang tidak baik dalam bidang Pendidikan. Berhubungan dengan konsekuensi, maka hasil yang mengikuti dari suatu set kondisi.

Konsekuensi adalah hal  yang mengalir secara alami dari pilihan-pilihan, tindakan, maupun keputusan seseorang. Dalam konsekuensi harus ada hubungan timbal balik atau nyambung antara perbuatan dan hasilnya. Misalnya saja, ketika seorang anak melakukan kesalahan di sekolah dengan tidak mengerjakan PR, lalu orang tuanya meminta anaknya untuk menulis sebayak-banyaknya kalimat 'Saya berjanji untuk selalu ingat mengerjakan PR'.

Tindakan yang demikian bukanlah sebuah konsekuensi yang baik. Hal ini sangat tidak efektif karena tidak berhubungan dengan apa yang telah dilakukan. Hukuman kepada anak harusnya memberikan dampak baikagar anak dapat belajar dari kesalahannya. Akan lebih baik lagi sebuah hukuman dapat memberi nilai tambah bagi kepribadian dan cara pandangnya. Misalnya dengan meminta anak membuat karya dari barang bekas yang kemudian dapt dipamerkan dan dipromosikan sehingga mempunyai nilai jual misalnya. Konsekuensi dan hukuman seperti itu juga akan memupuk kreativitas dan rasa percaya dirinya untuk berhadapan dengan banyak orang. Hukuman hanya akan membuat anak menjadi ketakutan bahkan trauma namun konsekuensi logis akan berdampak lebih efektif.

Konsekuensi merupakan suatu akibat dari perbuatan yang dilakukan. Karena merupakan akibat dari perbuatan yang dilakukan, sejatinya konsekuensi bisa membantu anak usia dini untuk belajar dan berkembang dalam berpikir maupun sebelum bertindak. Jika seorang anak sejak dini diperkenalkan mengenai makna dari konsekuensi, maka kedepannya ia akan lebih bijak dalam memaknai seseatu. Konsekuensi juga memainkan peran penting dalam membentuk perilaku dan perkembangan anak karena beberapa alasan.

Berikut adalah beberapa alasan penting penerapan konsekuensi dalam membentuk perilaku dan perkembangan anak.

PEMBELAJARAN

Konsekuensi membantu anak memahami hasil dari tindakan mereka. Konsekuensi positif dapat memperkuat perilaku yang baik, sementara konsekuensi negatif dapat mencegah perilaku yang tidak diinginkan. Hubungan sebab-akibat ini sangat penting untuk pembelajaran dan pengambilan keputusan.

TANGGUNG JAWAB

Mengalami konsekuensi, baik positif maupun negatif, akan mengajarkan anak-anak untuk lebih bertanggung jawab atas tindakan mereka. Hal ini membantu mereka memahami bahwa pilihan mereka memiliki hasil dan mereka bertanggung jawab atas konsekuensi yang mengikutinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline