Lihat ke Halaman Asli

Nisa Hilry

Freelancer dan novelis

Ama Te Stesso(#3)

Diperbarui: 16 Januari 2019   13:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

documentpribadi edit with PicsArt

"Tidak semua sopan itu baik, karena pembangkang, punya nilai kejujuran yang belum tentu dimiliki oleh si sopan. Dia tidak takut dan tidak malu 'tuk mengaku. Dikenang dengan keSOMPLAKannya."

"Ntar, ya, gue mau beli kojek. Lu, masuk aja duluan!" ucap gue seraya turun dari motor.

"Eh, ngapain lu beli cilok?" teriak Dee.

"Untuk dimakan, lah!" jawab gue yang terus berlari mengejar Kang cilok.

"Ventsy Laurel!!" teriak Dee dan gue tidak peduli.

"Kang, ciloknya sepuluh ribu, yang hot!" ucap gue yang langsung menyerahkan selembar uang sepuluh ribu.

"Okelah, Mbak!" jawab Kang cilok.

"Jangan panggil Mbak, Kang! Baru 22, nih!"

"Siaplah, Neng!"

"Siiip, Kabayan!"

"Lah, kenapa dipanggil Kabayan, Neng?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline