Lihat ke Halaman Asli

Bahaya Obsesi Kurus pada Remaja

Diperbarui: 3 Maret 2021   13:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Peningkatan berat badan saat masa remaja adalah hal yang wajar terjadi. Di masa inilah terjadi puncak pertumbuhan (growth spurt) anak, alias masa pertumbuhan kedua tercepat setelah masa bayi. Childrens Youth and Womens Health Service (CYWHS) mengungkapkan bahwa berat badan yang tidak naik saat puber justru tidak baik untuk kesehatan remaja.


Namun kenaikan berat badan ini menjadi perhatian serius para remaja. Mereka seringkali mencari tahu bagaimana cara cepat untuk menurunkan Berat badan. Obsesi untuk kurus secara singkat membuat mereka seringkali keliru dalam mengartikan diet. Diet sendiri artinya menu, yaitu mengatur dan mengubah kebiasaan makan sesuai dengan kebutuhan, bukan mengurangi jumlah makan dalam jumlah besar.


Awalnya mereka melakukan diet biasa seperti tidak sarapan atau makan malam, mengurangi porsi makan, menghindari makanan berkalori tinggi, mengatur pola serta menu makan, dan program lainnya. Namun setelah mereka merasa bahwa berat badannya belum ideal, mereka akan mulai menghindari makan, dan menganggap makan adalah sebuah hal yang salah.


Melakukan diet yang salah membuat rentan mengalami depresi, kesulitan tidur atau malah tidur berlebihan, sering kelelahan, hingga akhirnya tidak bisa konsentrasi beraktivitas seperti ke sekolah.


Diet yang salah juga dapat menyebabkan metabolisme dalam tubuh menjadi error, ketidakseimbangnya kebutuhan energi yang dikeluarkan dengan energi yang dikonsumsi, dan menurunnya daya tubuh dapat berujung penyimpangan atau gangguan makan, salah satunya adalah Anoreksia nervosa.


Anoreksia nervosa biasanya terjadi pada wanita muda pada umur 12  25 tahun. Anoreksia nervosa, atau biasa disebut anoreksia, adalah gangguan makan yang ditandai dengan rasa takut yang berlebihan bila berat badan bertambah, dan gangguan persepsi pada bentuk tubuh. Penderita anoreksia terobsesi untuk memiliki tubuh kurus, dan melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan bentuk tubuh yang ideal menurut mereka.


Penderita Anoreksia memiliki bayangan yang salah mengenai berat badan normal, cenderung membandingkan tubuh mereka dengan tubuh orang lain, dan secara sadar mereka memilih jalan yang salah untuk menurunkan berat badan yang sebenarnya dapat berujung kematian.


Untuk memperoleh atau menjaga bentuk tubuh kurus, penderita anoreksia akan berusaha keras membatasi porsi makan seminimal mungkin, atau menggunakan obat-obatan seperti pencahar dan penekan nafsu makan. Meski berat badan sudah banyak berkurang, penderita anoreksia akan terus berolahraga secara berlebihan karena takut berat badan mereka akan bertambah.


Anoreksia bisa menyebabkan masalah serius pada tubuh, mulai dari tekanan darah rendah, detak jantung lambat, gagal jantung, hingga tulang rapuh. Anoreksia juga bisa berujung pada kematian akibat malnutrisi yang membuat rusaknya organ-organ tubuh.


Kita dapat menghindari gangguan anoreksia ini dengan mendorong rasa percaya diri.
Jika seseorang mempunyai percaya diri yang tinggi, ia akan mampu berfikir positif, merasa puas dan bersyukur atas apa yang dia miliki.
Ia pun akan menyadari bahwa segala sesuatu tidak selalu mengandalkan fisik yang menarik namun cukup dengan fisik yang sehat dengan kelebihan-kelebihan lain yang ia punya seperti kemampuan berbicara, kemampuan otak, serta sikap teladan.


Selain itu, anoreksia juga dapat dicegah dengan melakukan diet yang benar. Diet yang benar adalah diet yang tidak berlebihan dalam membatasi makan, namun mengatur pola makan seimbang sehingga tidak akan membahayakan tubuh.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline