Lihat ke Halaman Asli

Bukan Musuh TNI

Diperbarui: 21 Juli 2019   09:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: acehportal.com

Biadab yang mengeroyok hingga luka berat 3 prajurit TNI di Jambi, Sabtu (13/7) pekan lalu. Mereka jelas bukan petani. Mereka pelaku kriminal.

Tak pantas gelar petani disematkan ke pengeroyok 3 prajurit TNI. Petani itu pejuang pangan Indonesia. Malah jadi kebanggaan sebab petani, jaminan kebutuhan pangan Indonesia selalu tersedia.

Malahan: petani sesungguhnya kerap bekerjasama dengan prajurit TNI. Dalam pembangunan irigasi, cetak sawah baru, membantu pembibitan, penyemprotan hama dan lainnya. Dulu: ada istilah program ABRI Masuk Desa.

TNI dan petani seperti 'keluarga'. Saling bersinergi. Janganlah 'menjual' nama petani untuk bertindak kekerasan, sampai melukai, prajurit TNI yang seharusnya mereka saling sinergi.

Ulah pengeroyok 3 prajurit TNI di Jambi bukan hanya mengusik perasaan keluarganya. Namun juga menciderai seluruh perasaan masyarakat Indonesia.

TNI adalah kebanggaan milik Indonesia. Sama seperti petani. TNI punya peran penting menjaga pertahanan NKRI. TNI 'memasang' jiwa raganya untuk keutuhan pertahanan NKRI dari ancaman dari luar.

Lantas kenapa justru yang menyerang adalah masyarakat sendiri? Bahkan: dapat dikategorikan 'keluarga'. Bukankah itu malah melemahkan pertahanan Indonesia gara-gara ulah anak bangsa sendiri.

Cara mereka yang mengeroyok 3 prajurit TNI di Jambi adalah kriminal. Merampas hak kemanusiaan seseorang untuk hidup aman, nyaman dan bebas dari ketakutan. Dan jelas: penyeroyokan bukan 'gaya' petani.

Kehormatan TNI harus dijaga. Dibentengi. Sebab TNI juga merawat kokohnya pertahahan NKRI. Melindungi ketenangan hidup masyarakat dari ancaman yang mengganggu NKRI.

Lagipula; apa salahnya 3 prajurit TNI hingga dikeroyok babak belur? Mereka tak mengerti apa-apa, cuma melakukan tugas penjagaan. Masyarakat bukanlah musuh TNI.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline