Lihat ke Halaman Asli

Nina Sulistiati

TERVERIFIKASI

Belajar Sepanjang Hayat

Air Mata Darah

Diperbarui: 15 November 2023   20:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: Merdeka.com

Air Mata Darah
Nina Sulistiati

Air mata darah mengalir pedih
menyingkap lara yang tak terkira
Saat ribuan mujahid berpulang
Gugur dalam kesyahidan menepis angkara

Kala jiwa- jiwa suci  anak- anak Palestine
melayang dalam genggaman kemungkaran  
Tiada lagi kata yang terucapkan
Kelu dalam kepiluan mendalam

Air mata darah mengalir
di antara mortir yang membombardir
di sela ledakan yang tak berarah
diantara duka di atas luka
Meluluhlantakkan harapan umat manusia

Bocah- bocah kecil itu menatap hampa
Ribuan keranda dalam iring- iringan penuh air mata
Tak ada teman yang menyapa dan bersenda
Terenggut  meski mereka tak tahu apa-apa

Kaum ibu meraung geram penuh amarah
Tangis, canda tawa kini sirna
Tak tersisa damai dan bahagia
Moncong-moncong senjata
menyeruak rasa

Bumi Palestine tak bisa lagi dipijak
Rumah-rumah lebur tak bersisa
Porak poranda tak berupa
Sang Angkara merajalela tanpa jeda

Negeri Palestine bersimbah darah
Langit kelabu menahan lara , pilu
Asa tak mampu lagi melangit
Atmaku tak mampu menjerit
Hanya tersungkur dalam pinta pada-Mu

Ya Rabbi penguasa jagat raya
Di mana tersimpan nurani yang tersisa
Jiwa-jiwa tak berdosa terhempas
Tangan-tangan setan tak beragama pencabut nyawa

Angin tak lagi sepoi berdesir
Lembayung tak lagi menjemput malam
Sepi, sunyi malaikat kematian bertebaran
Kemana kami berlari, ya Rabb
Tak ada tempat lagi
Untuk berlindung dari deraan
Selain kepada-Mu pemilik alam

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline