Lihat ke Halaman Asli

Aroma Hujan

Diperbarui: 17 Juni 2015   18:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selasa malam ini, aroma hujan merajam hidungku-hidungmu.

Menghabisi bau kopimu, juga aroma cokelatku.

Lalu kita terbawa suasana.

Turut mengutuk dengki-dengki dari ribuan debu.

Tapi sejenak kita lupa,

Kalau sebenarnya kita sama-sama benci hujan.

Tapi tak untuk malam ini.

Karena pelukan hujan lebih hangat dari cangkir-cangkir kita.

(Ketika hujan di gedung E)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline