Lihat ke Halaman Asli

Ada Gen yang Mempengaruhi Pilihan Poligami atau Monogami

Diperbarui: 24 Agustus 2017   09:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

encrypted-tbn0.gstatic.com

 Dunia infotainmen tanah air, sedang dihiasi berita gugat cerai istri penyanyi religi Opick. Kabar ini menjadi booming, salah satu nya karena curhatan istri di media sosial yang cukup "menohok". Bukan hanya menyudutkan pihak suami dan istri kedua, tetapi juga kyai yang menikahkan suami dengan istri baru nya.

Tulisan ini tidak akan mengupas keputusan poligami Opick dan respon istri. Semua berpulang kepada diri masing-masing. Dukungan do'a agar semua masalah dapat segera terselesaikan dengan baik, mungkin mejadi pilihan sikap yang lebih bermanfaat. 

Poligami sebenarnya bukan hal baru dalam sejarah manusia. Poligami ada dalam catatan kehidupan manusia sejak masa peradaban Persia Romawi, pada riwayat kenabian, atau  catatan di Indonesia, termuat dalam sejarah kerajaan Hindu, Budha dan Islam, hingga era digital kini.

Poligami menjadi salah satu sunnah yang diajarkan agama Islam. Meskipun dalam pelaksanaannya menyertakan syarat yang tidak ringan. Selama ini ketika membahas fenomena poligami,  rujukan lebih bersandar kepada ilmu  agama dan budaya. Jarang terdengar adanya kajian dari aspek medis atau anatomi tubuh manusia.

Nah.., bersyukur lah (saya) karena menemukan kultwit Dokter Ryu Hasan, seorang neurosurgeon. Melalui akun twitter @ryuhasan, mengupas peran genetika dalam hal poligami. Dijelaskan, pada diri manusia terdapat gen vasopresin alias "gen monogami"  yang mempengaruhi pilihan seseorang (laki-laki) untuk menjalani hubungan secara poligami atau monogami. Tema ini langsung diserbu para netizen dengan berbagai komentar dan pertanyaan baik serius maupun yang terkesan usil. Apapun bentuk diskusi nya, yang penting pengetahuan baru bisa diperoleh.

@ryuhasan mengawali twit nya dengan :

Apakah manusia cenderung monogami atau poligami? Jawabannya tergantung seberapa panjang gen vasopresin alias "gen monogami" orang tersebut.

18.35 - 21 Agt 2017

 

Makin panjang gen vasopresin seseorang makin cenderung dia bermonogami, makin pendek gen vasopresin makin cenderung dia berpoligami

18.36 - 21 Agt 2017

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline