Soal usiamu ke berapa bukan perkara. Diam-diam.
Senyap melata di antara pilar sekolah dan buku tua.
Peluh masa kanak lama menguap dari lenganku tak lagi perkasa.
tanpa bilang sayonara
Dengan mata perempuan dewasa, engkau mesti periksa masa datang
Harapan tetap dijaga. Hal-hal baik telah ditulis dengan jemarimu muda.
Cuma perlu engkau sabar dalam setiap jeda napas
Berjalan saja dengan gembira. Di depan.
Kami membayangmu di tepi fajar. Di garang siang. Di sejuk
senja. Dari selasar rumah.
Dalam malam, mantra-mantra Ibumu menjadi suar