Lihat ke Halaman Asli

Nicho Kosip

Nulis kalo mood-nya ngumpul :)

Mengulas Pengemasan Video "Wisata Pulau Seribu"

Diperbarui: 18 Maret 2021   12:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

tangkapan layar kanal YouTube Official NET News

Mengunjungi tempat wisata di tengah terpaan pandemi Covid-19 seolah menjadi hal yang cukup merepotkan. Ketatnya protokol kesehatan dan beragamnya regulasi yang ada, membuat kita seolah "kewalahan" sebelum pergi. Walau memang tidak dapat dipungkiri, masalah utamanya terletak pada diri kita sendiri yang was-was terpapar Covid-19 dan kita yang harus mendukung program pemerintah untuk di rumah saja.

Namun siapa bilang dengan di rumah saja kita tidak bisa mengunjungi tempat wisata yang kita inginkan?

Nah kali ini, saya mendapatkan salah satu tugas dari dosen mata kuliah Produksi Multimedia, yang mana tugasnya adalah untuk mengomentari sebuah video. Tanpa berpikir lama lagi, video awal yang terlintas dibenak saya adalah video tentang objek wisata. 

Bermula dari sebuah "ke-random-an" saya mencari video wisata di YouTube, akhirnya saya mendarat di salah satu video karya NET TV yang membahas mengenai "Wisata Pulau Seribu" lewat program tayangannya NET 12.

Dalam video reaction saya, tidak ada hal-hal yang saya kritisi secara tajam, namun justru sebaliknya. Banyak hal menarik yang juga saya apresiasi untuk video ini. Hanya saja pada detail-detail kecil yang ada, menurut saya dapat lebih baik lagi apabila mendapatkan perhatian khusus. 

tangkapan layar kanal YouTube Official NET News

Hal pertama yang saya kritisi adalah soal pemilihan font yang digunakan dalam video. Dalam cuplikan gambar yang sudah saya lampirkan di atas, menurut saya font tersebut kurang sesuai dan kurang klop dengan frame video yang ditampilkan. 

Sehingga kesan yang muncul pertama dibenak saya ialah kurang pas. Namun kembali, ini adalah soal selera. Apabila saya diminta menyarankan, jenis pemilihan font yang saya pilih adalah yang terkesan "umum dan simple".

Untuk masukan selanjutnya yang dapat saya berikan untuk video ini adalah pada penyebutan data seperti luas pulau yang juga dapat dicantumkan secara visual. 

Dalam video ini, informasi luas pulau yang diberikan hanya diinformasikan melalui dubbing suara. Menurut saya, apabila ada data tertulis lewat visual, hal tersebut dapat lebih tertanam di benak seseorang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline