Lihat ke Halaman Asli

Rania Makarim

Mahasiswa Sosiologi Universitas Negeri Jakarta

Pemuda Sebagai Penggerak Kemanusiaan di Masa Pandemi Covid-19

Diperbarui: 1 Mei 2020   18:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Ilustrasi : Google https://www.freepik.com/free-vectors/human

Saat ini, seluruh dunia telah dilanda pandemi wabah virus Covid-19, tak terkecuali Indonesia. Menurut WHO, Penyakit coronavirus (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus jenis baru yang belum pernah teridentifikasi pada manusia. Virus ini menyebabkan penyakit saluran pernapasan (seperti flu) dengan gejala seperti batuk, demam, dan pada kasus yang lebih serius, pneumonia. Penyakit ini dapat dicegah dengan mencuci tangan secara rutin dan menghindari menyentuh wajah. Penyebaran utama coronavirus baru ini adalah melalui kontak dengan orang yang terinfeksi saat mereka batuk atau bersin, atau melalui kontak dengan tetesan air liur atau cairan/ lendir hidung orang yang terinfeksi. 

 

Pandemi Global ini berdampak pada aktivitas masyarakat sehari-sehari. Aktivitas masyarakat harus dibatasi untuk mengurangi penyebaran virus ini. Di Indonesia sendiri, per 30 April 2020, sudah tercatat sebanyak 10.118 orang yang terinfeksi, 792 meninggal, dan 1.522 orang dinyatakan sembuh. Tingginya angka terinfeksi ini menyebabkan beberapa wilayah di Indonesia melakukan karantina wilayah, bahkan seperti kota-kota besar seperti JABODETABEK dan Surabaya pun menetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dengan adanya pembatasan ini, berbagai aktivitas terhenti. Sektor yang paling terdampak adalah aktivitas ekonomi. Masyarakat banyak yang tidak bisa bekerja bahkan banyak masyarakat yang memiliki pendapatan harian seperti ojek online, supir taksi, supir kendaraan umum dan pedagang kaki lima mengalami penurunan pendapatan yang sangat drastis.

 

Kemanusiaan adalah hal yang paling dibutuhkan di masa berat seperti ini. Solidaritas untuk membantu sesama adalah satu hal untuk mewujudkan rasa kemanusiaan kita. Kaum muda menjadi kelompok masyarakat sipil yang memiliki sumber daya potensial untuk mendorong praktik solidaritas dan penggerak kemanusiaan untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi, memberikan spirit dan membangun rasa kemanusiaan untuk masyarakat sipil yang lain. Seperti yang dikatakan Senior Advisor on Gender and Youth to the WHO DG, Diah Saminarsih menyampaikan bahwa peran kaum muda dalam situasi darurat kesehatan tidak dapat dikesampingkan. Mereka memiliki kecepatan, ketangguhan, kecerdasan, keterampilan serta jejaring untuk menggunakan inovasi teknologi untuk membantu masyarakat dan memberikan semangat positif untuk tetap semangat untuk menghadapi pandemi Covid-19 ini. Banyak hal yang bisa dilakukan bahkan hanya dari rumah yang bisa menjadi inspirasi dan membawa semangat optimisme di masa sekarang.

 

Kegiatan karantina mandiri tidak membatasi para pemuda untuk melakukan aksi gerakan kemanusiaan dan solidaritas. Hal ini dapat dilakukan melalui media sosial dengan berbagai konten menarik. Mulai dari Advokasi, Edukasi, sampai charity atau crowdfunding untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan dana maupun kebutuhan pangan.

 

Seperti akun @indonesialawancorona di Instagram, akun ini merupakan akun gerakan gotong royong anak muda untuk melawan virus corona dari rumah. Akun ini mengajak anak muda Indonesia menjadi garda terdepan dalam gotong royong melawan corona dengan menjadi relawan ataupun hanya  dengan mendukung konten-konten positif untuk menyebarkan semangat optimisme untuk menghadapi pandemi. Konten yang dibagikan berupa update jumlah kasus covid-19 di Indonesia, memberikan edukasi tentang PSBB, kesehatan, jenis masker, cara mencuci tangan, mengadakan berbagai talkshow bersama influencer dan artis terkenal untuk menghadapi pandemi serta membagikan tips untuk kegiatan positif yang bisa dilakukan selama karantina.

capture-jpg-5eabe0ae097f366106594292.jpg

caa-jpg-5eabdfe0097f360a843d3394.jpg

Sumber: Instagram @indonesialawancorona
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline