Lihat ke Halaman Asli

Bahaya Perut Buncit

Diperbarui: 17 Maret 2017   20:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: www.oxfordtoday.ox.ac.uk

Memiliki tubuh ideal dengan perut yang ramping sudah barang tentu menjadi idaman setiap orang. Namun, pola hidup yang tidak sehat serta konsumsi makanan tinggi kalori dan lemak seringkali menyebabkan perut membuncit. Selain merusak penampilan, perut buncit juga berdampak buruk bagi kesehatan, karena seringkali perut buncit menjadi tanda dan awal beberapa penyakit dan gangguan pada tubuh, seperti:

- Meningkatkan kadar kolesterol jahat

Tingginya kadar lemak di area perut adalah salah satu pemicu terbentuknya LDL/Low density Lipoprotein atau yang lebih dikenal dengan kolesterol jahat. Hal inilah yang dapat memicu timbulnya beragam penyakit mematikan seperti stroke, serangan jantung, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung lainnya.

- Menurunkan fungsi paru-paru

Tingginya jumlah lemak pada perut sering dihubungkan dengan penurunan fungsi dan volume paru-paru. Akibatnya, Anda yang memiliki perut buncit lebih rentan terhadap masalah pernapasan, seperti sesak, napas tersengal-sengal, dan sebagainya.

- Mengganggu metabolisme tubuh

Akumulasi lemak pada perut dapat menyebabkan munculnya hormon yang mengganggu metabolisme tubuh. Selain itu, tingginya kadar lemak perut dapat memicu penyakit diabetes karena terganggunya kinerja hormon insulin yang berfungsi mengatur tingkat gula dalam darah.

-Meningkatkan ketebalan pembuluh darah

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, lemak berlebih - khususnya di area perut- dapat menyebabkan penurunan fungsi arteri. Sebuah penelitian di tahun 2012 menyimpulkan bahwa arteri akan semakin menyempit seiring dengan meningkatnya diameter pinggang. Inilah yang menjadi penyebab utama stroke dan penyakit jantung mematikan lainnya.

- Memicu penyakit alzheimer dan pikun

Dalam sebuah buku berjudul " Alzheimer's Prevention Program: Keep Your Brain Healthy for the Rest of Your Life" karangan Small dan Vorgan (2012), terungkap bahwa obesitas dapat meningkatkan risiko penyakit Alzheimer dan pikun (demensia). Tingginya lemak tubuh khususnya pada perut, dapat menyebabkan penurunan volume otak sehingga seseorang lebih rentan terhadap Alzheimer dan kepikunan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline