Lihat ke Halaman Asli

Neng Nurya safitri

penulis karya ilmiyah seperti puisi cerpen novel dan yang lainnya

Arti Pendidikan untuk Perempuan

Diperbarui: 21 Desember 2020   08:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dutawarta.com

ARTI PENDIDIKAN UNTUK PEREMPUAN

Pendidikan adalah pembelajaran pegetahuan dan kebiasaan yang diturunkan dari generasi ke generasi berikutnya di bawah bimbingan orang lain. Pendidikan yang kita ketahui dimulai dari taman kanak kanak (tk), sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah (SD atau MI), sekolah menengah pertama atau madrasah tsanawiyah (SMP atau MTS), sekolah menengah atas, sekolah menengah kejuruan atau madrasah aliya (SMA, SMK atau MA) hingga perguruan tinggi dimulai dengan sarjana, magister sampai doktor atau profesor.

Berbicara mengenai pendidikan pemerintah telah mewajibkan kita sekolah selama sembilan tahun, diambil dari sd hingga smp. Peran pendidikan sangatlah penting, terutama pada jaman di era globalisasi ini yaitu dimana seluruh aspek yang harus diikuti perkembangannya oleh seluruh umat manusia. Terutama untuk kaum perempuan, menurut RA.Kartini, perempuan memiliki peranan penting dalam hal pendidikan, bahkan pendidikan pertama yang di berikan kepada anak ialah dari seorang perempuan bernama ibu, ibu memiliki peran besar dalam mengembangkan potensi anak.

Pendidikan yang tinggi bagi perempuan sama pentingnya dengan pendidikan laki laki, untuk menyesuaikan dengan zaman dimana yang kita lihat tidak yang muda ataupun tua semuanya memakai tekhnologi bahkan bayi pun sudah menyukainya, mereka lebih tenang dengan suguhan nyanyian, permainan juga video dari handphone. Bisa dikatakan bahwa anak jaman sekarang sudah melek tekhnologi, bayangkan jika seorang perempuan tidak berpendidikan, tidak melek tekhnologi atau tidak mengerti dengan bagaimana berkembangnya tekhnologi pada zaman sekarang. 

Maka dari itu dunia membutuhkan perempuan berpendidikan yang melek tekhnologi untuk menjaga sang anak dari konten konten yang tersebar di internet menjauhkannya dari konten konten yang tidak baik, karena tanpa pengawasan yang tepat konten di internet bisa mempengaruhi pola pikir saya\dan sikap seorang anak.

Selain dari itu, dengan pendidikan tinggi untuk perempuan dapat mencegah adanya perdangan manusia. Karena disini rata rata yangdi perdagangkan adalah perempuan, jika perempuan tidak berpendidikan ia akan mudah di bodoh bodohi oleh seseorang akhirnya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. 

Juga dengan pendidikan tinggi untuk perempuan dapat mencegah pernikahan dini, mungkin di desa desa pernikahan dini itu bentuk rasa khawatir dari orang tua agar anaknya tidak tejerumus kepada pergaulan bebas sehingga mereka menikahkannya segera, namun dengan adanya pernikahan dini berdampak juga resiko menjadi janda di usia muda karena emosi yang belum bisa di kontrol juga pengetahuan tentang rumah tangga yang belum matang.

Namun dengan pendidikan tinggi perempuan dapat mandiri dan juga percaya diri, karena ia mampu menemukan jati dirinya sendiri ia mampu menghadapi dunia dengan apa yang dia miliki. Dengan contoh jika dia sudah berkeluarga dia tidak akan menyusahkan suami, dia tidak akan mempermalukan suami juga tidak akan menjadi beban sang suami.

Permasalahn kali ini banyak keluarga yang lebih mementingkan anak laki laki nya dari pada anak perempuannya, dengan alesan karena laki laki lebih besar tanggung jawabnya dari pada perempuan dan setelah menikah perempuan cenderung lebih banyak untuk menjadi ibu rumah tangga dari pada bekerja bahwa tugas perempuan hanya melayani suami dan anak dan tidak butuh pendidikan lebih tinggi.

Padahal pendidikan tidak harus untuk bekerja, perempuan dengan ilmunya dapat mengembangkan apa yang dia bisa dengan keahliannya. Dia bisa mejadi patner seorang suami, ia bisa berperan mengembangkan atau memajukan apa yang ada dilingkungan masyarakat tentunya sesuai keahliannya, dengan pendidikan tinggi perempuan dapat membantu perekonomian keluarga.

Aku yang bertekad kuat ingin melanjutkan belajar sempat digoyahkan karena keluarga,  juga beberapa ucapan teman sebaya. Cara berpikir mereka yang menganggap bahwa kuliah itu tidak berguna karena kodratnya perempuan adalah sebagai ibu rumah tangga dan masalah kerja adalah tugas kepala keluarga dan  banyak sarjana yang menganggur karena sedikitnya lapangan kerja. Terlepas dari itu semua, aku tidak memeperdulikan apa perkataan mereka karena menurutku memang benar kuliah bukan  satu satunya jalan sukses tapi salah satu nya, namun dengan keadaan aku yang tidak mempunyai keahlian setidaknya mempunyai pengalaman juga pengetahuan yang lebih dari pendidikan yang aku dapatkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline