Gaya belajar merupakan cara siswa dalam menerima hasil belajar dengan optimal. Setiap siswa memiliki gaya belajarnya masing-masing, oleh sebab itu seorang guru perlu mengetahui dan memahami gaya belajar masing-masing peserta didiknya sehingga guru dapat menerapkan metode dan strategi yg tepat dan sesuai dalam pengembangan diri siswa. Namun, siswa juga harus mampu mengetahui gaya belajar dirinya sendiri, sehingga dia tau akan kebutuhan dalam pengembangan dirinya.
Ada 3 jenis gaya belajar siswa, yaitu : visual, audiovisual, dan kinestetik. Gaya belajar kinestetik merupakan gaya belajar yang membutuhkan perhatian lebih dari seorang guru, karena siswa yang kinestetik membutuhkan sarana atau perantara yang berbeda dari siswa yang lain dalam kegiatan pembelajaan. Siswa kinestetik cenderung belajar dengan berbagai tingkah fisik seperti bergerak, menyentuh. Mereka cenderung lebih hyperaktif daripada siswa lainnya.
Karakteristik siswa kinestetik diantaranya yaitu aktif, sering menyentuh benda-benda disekitarnya; lebih suka menggunakan objek yang nyata sebagai alat bantu belajarnya; mempelajari hal-hal yang bersifat abstrak; terkadang membuat catatan-catatan ketika kegiatan pembelajaran, namun tidak tidak memanfaatkan catatannya tersebut.
Adapun kegiatan konseling yang dapat dilakukan terhadap siswa kinestetik yaitu konselor memberikan pembelajaran yang berorientasi terhadap fisik dan banyak bergerak; belajar melalui pengalaman atau kehidupan nyata dengan menggunakan alat peraga, belajar di laboratorium, dan bermain sambil belajar, menguji memori ingatan siswa dengan melihat langsung fakta di lapangan. Buat aturan main agar siswa dapat melakukan banyak gerak di dalam kelas. Peragakan konsep secara demonstratif, sambil siswa memahaminya secara bertahap.