Lihat ke Halaman Asli

Sid noise

Jangan Mau di Bungkam

Manunggaling Kawula Gusti dari Masa ke Masa

Diperbarui: 10 Juli 2020   00:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Filsafat dan tasawuf dalam dunia islam sangat kontroversial, sebagian pihak menyatakan orang yang mengikuti ajaran ini adalah sesat bahkan kafir. Beberapa kalangan menyatakan mempelajari tassawuf bisa membuat gila atau di tuduh gila begitupun jika mempelajari filsafat, apalagi filsafat dan tasawuf di satukan. Salah satu produk/gagasan dari penggabungan tasawuf dan filsafat ini adalah Manunggaling Kawula Gusti / ittihad / khulul / fana / wahdatul wujud dan seterusnya.

Saya awali kajian ini dengan kisah seorang tabi'in yaitu Hasan basri, dia orang basrah yang semasa kecil nya dia di besarkan oleh umar bin khatab. Ketika dewasa dia menjadi seorang ahli fiqih menjadi mufti dan banyak yang belajar pada beliau. Tapi lambat laun kecenderungan nya beralih dari ahli fiqih menjadi ahli zahid karena pada waktu itu belum ada tasawuf namanya masih zahid.

Ini di latar belakangi karena pada waktu itu terjadi kesenjangan di dunia islam. Disatu sisi masyarakan saling bertengkar ada sunni syiah murjia'h dan sebagai nya, bahkan kedepan nya karena ini semua muncul mu'tazillah dan seterusnya tapi di sisi lain pemerintah islam hidup foya - foya (terlalu kaya) hampir tidak ada dakwah pada waktu itu karena di pertengahan dinasti umayyah dakwah dilarang ( kacau ) bahkan melarang orang masuk islam agar dapat jizyah.

Hasan basri mengingat kehidupan nya di masa kecil ketika dia hidup dengan umar dimana khalifah ini mempunyai kekayaan yang luar biasa, kekaisaran persia kas nya itu sudah milik khalifah umar dan juga sebagian provinsi romawi, tapi umar hidupnya zahid. Bajunya dia penuh dengan tambalan bahkan untuk pergi ke satu tempat dia harus tunggu bajunya kering bajunya itu - itu saja. Coba kita bayangkan orang sekaya itu, dengan kekuatan sebesar itu, tapi dia hiduo semiskin miskinnya. Dan berbeda jauh dimasa hasan basri dewasa ini.

Peradaban islam pada waktu itu memang sangat jauh di depan mengalahkan bangsa lain tetapi ahlak nya tidak lagi baik. Akhirnya hasan basri merenung sampai menangis lambat laun fiqih nya dia tidak prioritaskan lagi dan akhirnya setiap fatwa dan apa yang setiap dia ucapkan mengarah pada hal yang spiritual.

Jika masih asing dengan hasan basri anda bisa buka Qur'an disana ada susunan asmaul husna / nama - nama allah dia adalah penyusun nya. Nama - nama allah ini sebelum nya memang sudah ada dalam quran (dari berbagai surat) tapi yang menyusun nya adalah beliau.

Setelah hasan basri wafat, gerakan tassawuf menjadi lebih radikal kearah yang lebih spiritual pembawaannya dimulai dari murid absensiah hasan basri yaitu rabiah al adawiyah. Seorang perempuan mantan budak dengan jiwa spiritual yang sangat pekat. 

Dia bukan tokoh fiqih bukan ahli telogi dan seterusnya, tetapi syair - syairnya benar benar menggugah masyarakat seperti syair yang menjadi inspirasi musisi indonesia dalam lagunya "jika surga dan neraka tak pernah ada" yang bagi dia jika orang beribadah karena takut terhadap neraka dan hanya ingin surga itu adalah orang - orang yanh salah dalam ber aqidah. Dia memperkenalkan gagasan bahwa motif kita melakukan sesuatu adalah hanya karena tuhan bukan karena surga dan neraka.

Karena menurut dia jika motifnya sudah hanya pada satu titik yaitu tuhan maka tidak ada lagi kesempatan selain untuk berbuat kebaikan. Dia juga menyatakan.

"saya tidak lagi memiliki kebencian karena hati saya sudah di penuhi oleh cinta ilahi".

Gagasan ini memukul telak orang - orang legalis islam bahkan sampai sekarang mereka marah - marah terhadap syair rabiah ini. Kemudian selepas rabiah al adawiyah aliran tasawuf ini pecah pada waktu itu masih belum ada tassawuf tapi kita seragamkan saja agar lebih mudah. Ada tassawuf bijak yang di gagas oleh al muhasibi dan ada tasawuf gila/mabuk pelopornya adalah abu yazid al bustami / bayazid.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline