Lihat ke Halaman Asli

Memahami Fondasi: Pengantar Sejarah Pengolahan Sinyal Analog dan Digital

Diperbarui: 8 Februari 2024   07:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ANA FAJRIN

Pengolahan sinyal, baik digital maupun analog, telah memainkan peran yang vital dalam perkembangan teknologi komunikasi. Dimulai dengan penemuan telegraf oleh Samuel Morse pada 1837, yang menggunakan sinyal analog dalam bentuk pulsa listrik untuk mengirimkan pesan, lalu Alexander Graham Bell menemukan telepon pada 1876, yang memungkinkan transmisi suara secara langsung dalam bentuk analog.

Di abad ke-20, pengolahan sinyal digital mulai berkembang pesat setelah Claude Shannon mempublikasikan karya fundamental tentang teori informasi pada 1948. Hal ini membuka jalan bagi pengembangan teknik-teknik pengolahan sinyal digital, seperti modulasi digital dan kompresi data.

Contoh pengolahan sinyal digital mencakup penyimpanan data komputer dalam format biner, CD yang menyimpan audio dalam format digital, serta penyiaran televisi dan radio digital.

Sementara itu, sinyal analog termasuk gelombang suara, gelombang radio, dan sinyal sensor.

Pengolahan sinyal digital telah mengubah cara kita berkomunikasi dan memproses informasi. Internet menggunakan teknologi ini untuk mentransmisikan data dan suara secara global, sementara telepon genggam menggunakannya untuk mentransmisikan suara dan data secara nirkabel. Di bidang medis, alat seperti EKG dan MRI menggunakan pengolahan sinyal digital untuk mendiagnosis dan memantau kondisi pasien.

Meskipun pengolahan sinyal digital telah berkembang pesat, pengolahan sinyal analog masih memiliki tempat dalam aplikasi-aplikasi tertentu, seperti radio AM/FM dan transmisi video analog.

Secara keseluruhan, baik pengolahan sinyal digital maupun analog memiliki sejarah panjang dan peran yang penting dalam teknologi. Keduanya memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing, dan keduanya tetap digunakan dalam berbagai aplikasi saat ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline