Lihat ke Halaman Asli

Jaring Laba Laba

Diperbarui: 10 Februari 2016   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Adzan subuh berkumandang. Suaranya keras menghujam bagi orang yang terpanggil untuk subuh berjamaah di Masjid.

Selimut ku kibaskan. Terdiam sejenak memulihkan ingatan. Lalu kaki pun melangkah ke kamar mandi untuk berwudhu walau dingin mengajak ku kembali ke pangkuan kasur.

Membuka pintu. Lalu ku kunci kembali. Anak kunci pun aku selipkan ke kantung baju.

Di pagi yang buta. Menyusuri jalan setapak. Menyusuri tanah merah yang licin yang baru saja disiram hujan semalam.

Di kanan kiri penuh dengan pepohonan redu. Itulah kondisi jalan menuju masjid.

Entah mengapa muka ku beberapa kali diterpa sarang laba laba. Kira kira 3-4 sarang laba laba menampar wajahku. Cukup kaget juga.

Ku terus melangkah ke masjid sambil menyibak sarang laba laba dan membersihkan wajah dari sarang laba laba.

Setelah subuh berjamaah ku berfikir mengapa baru kali ini sarang laba laba selalu menghalangi ku ?

Pada akhirnya ku terhenyak dengan beragam pelajaran dari sang laba laba.

Laba laba banyak memberikan ku banyak inspirator. 

Berkaryalah yang terbaik dengan memanfaatkan seluruh kompetensi yang dimiliki. Karena karya terbaik laba laba adalah membuat jaring.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline