Lihat ke Halaman Asli

Nasrul

nasrul2025@gmail.com

Manusia Perahu Rohingnya di Aceh, Rentan Diperdagangkan

Diperbarui: 24 November 2020   15:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi penyelamatan rohingnya di Aceh (dok.aceh.tribunnews.com)

Dalam satu minggu terakhir sudah dua kali kasus percobaan penyelundupan yang dilakukan oleh jaringan penyelundupan manusia, dua kali percobaan, dua kali berhasil digagalkan oleh TNI dan Polisi yang berjaga di Kamp bekas balai latihan kerja (BLK ) Desa Meunasah Mee, Kecamatan Muara, Kota Lhokseumawe (SERAMBINEWS.COM).

Pelaku penyelundupan di jerat dengan pasal  tindak pidana perdagangan orang (TPPO), yang hukumannya 15 tahun penjara.

Rohingnya adalah etnis yang indo-arya yang berasal dari Rakhine salah satu wilayah Myanmar. Etnis Rohingnya menurut PBB adalah etnis yang paling teraniaya di muka bumi pada zaman modern sekarang. karena Rohingnya tidak diakui kewarnegaraan oleh Myanmar dan sulit mendapat kewarnegaraan Negara lain.

Masyarakat Aceh sudah beberapa kali menyelamatkan manusia perahu Rohingnya. Alasan masyarakat Aceh adalah alasan kemanusiaan dan kesamaan penganut agama Islam.

Selain itu, memang orang Aceh memiliki jiwa kasih saying yang tinggi atau rasa empati yang tinggi sesame manusia, karena kultur budaya Aceh yang mudah menerima orang asing.

Tidak bisa dipungkiri bahwa perdagangan manusia pada zaman modern terus terjadi, hal ini akibat sekarang manusia hanya memikirkan uang tanpa memikirkan empati sesama manusia.

Wajar etnis rohingnya menjadi target perdagangan mansuia, mengingat rohingnya sekarang tidak memiliki Negara dan tidak memiliki karti identitas yang jelas. Oleh sebab itu, perdagangan manusia terhadap etnis rohingnya sangat mudah dilakukan karena etnis rohingnya tidak pemimpin dan tidak ada Negara.

Dengan adanya upaya perculikkan dari sindikat perdagangan manusia, maka TNI dan Polisi harus bekerja keras untuk menyelamatkan rohingnya, karena rohingnya juga manusia dan pantas mempunyai kehidupan yang layak.

Fakta dunia yang tidak memihak kepada etnis rohingnya, maka PR besar PBB sebagai lembaga dunia untuk bisa menata dunia dengan baik. Sebab misi adanyan PBB adalah untuk menyelamatkan manusia dimuka bumi dari kejahatan.

Selain itu, kita sebagai manusia harus mempunyai rasa empati yang kuat. Apalagi sesama saudara etnis rohingnya yang tidak mempunyai warga Negara dan rumah untuk tinggal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline