Lihat ke Halaman Asli

Cara Praktis Ikut Lomba Best Practice

Diperbarui: 27 Agustus 2018   16:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Selain, lomba Guru dan tenaga Kependidikan Berprestasi, Direktorat Tendik, juga melaksanakan lomba Best Prectice untuk para tendik pada semua jenjang. Berbeda dengan lomba tendik berprestasi yang seleksi dilakukan secara berjenang dari tingkat Kabupaten/Kota, Provinsi sampai Pusat, maka lomba ini cukup simpel. Peserta tinggal membuka website Kesharlindung, mendaftar, melengkapi persyaratan, dan meng-upload karya tulis, maka tendik tinggal menunggu hasil seleksi panitia, menunggu surat undangan panitia, untuk memprestasikan karya tulisnya di hadapan dewan juri.

Setiap tahun, Direktorat Tenaga Kependidikan Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) menyelenggarakan kegiatan Lomba Best Practice bagi tenaga kependidikan, yakni kepala sekolah, pengawas dari jenjang SD sampai SMA/SMK, dan widyaiswara. 

Tahun ini, kegiatan tersebut telah dilaksanakan dengan baik. Para finalis lomba telah dipanggil ke Jakarta, untuk menentukan siapa diantara mereka yang pantas menjadi juara 1, 2, dan 3, dan para juara pun teah diberi imbal penghargaan dalam bentuk uang, laptop, dan sertifikat juara.

Lomba best practice ini diperuntukkan untuk para kepala sekolah, pengawas, dan widyaiswara dalam menyampaikan pengalaman terbaiknya dalam bentuk karya tulis. 

Para tendik harus mengirimkan hasil karya tulisnya secara online melalui website. Panitia akan merekap jumlah peserta yang masuk, menyeleksi kelengkapan administrasi, kemudian menyerahkan kepada tim juri untuk menentukan siapa saja yang akan terpilih sebagai nominator yang akan dipanggil ke Jakarta.

Para Tendik yang dipanggil ke Jakarta untuk presentasi dan wawancara harus memperhatikan hal-hal seperti berikut: (1) Menyiakan bahan paparan presentasi dalam format Powerpoint (ppt); (2) peserta yang akan memperkenalkan profil sekolahnya dipersilahkan untuk menyiapkan brosur, leaflet, banner, buku, dan barang-barang adversiting lainnya; membawa naskah best practice dalam bentuk hard dan softcopy; melengkapi kelengkapan administrasi lainnya yang dipersyaratkan panitia.

Pada tahun 2018, sesuai dengan hasil seleksi tim juri telah terpilih karya-karya best practice yang seluruhnya berjumlah 171, terdiri atas 29 kepala SD, 24 kepala SMP, 16 kepala SMA, 16 kepala SMK, 16 pengawas SD, 19 pengawas SMP, 16 pengawas SMA, 10 pengawas SMK, dan 15 widyaiswara. 

Dari setiap jenjang akan dipilih 3 orang yang menjadi Juara 1, 2, dan 3. Para juara akan mendapatkan hadiah uang pembinaan, sebesar 17.000.000,- untuk Juara 1, 15.000.000,- untuk juara 2, dan 10.000.000,- untuk juara 3.

Lomba Best Practice bagi tendik ini lebih mudah dan lebih praktis dibandingkan dengan lomba tendik Berprestasi. Para kepala sekolah dan pengawas tinggal membuka website Kesharlindung sesuai jenjang sekolah, yakni www.kesharlindungdikdas.go.id untuk jenjang SD dan SMP, www.kesharlindungdikmen.go.id untuk jenjang SMA/SMK. 

Peserta diwajibkan melakukan pendaftaran, mengisi format yang disediakan, kemudian meng-upload persyaratan dan karya tulis yang sudah disiapkan sesuai template format. Untuk membantu tendik yang ingin berpatisipasi panitia telah menyiapkan buku pedoman kegiatan lomba best practice yang bisa diunduh di media sosial.

Untuk menjadi pemenang dalam kegiatan ini, sebaiknya para peserta membaca buku pedoman secara seksama. Untuk menambah referensi, tendik juga bisa melihat contoh tulisan para tendik yang sudah menjadi juara di tahun sebelumnya sebagai pembanding, yang mungkin saja menginspirasi para pendatang baru. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline