Laksa, chili crab, hingga nasi kari berupa makanan yang terkenal dari Singapura sampai-sampai ketika kita mendengar nama-nama makanan tersebut, seketika terlintas dikepala bahwa negara Singapura yang memiliki makanan khas tersebut. Namun, dibalik terkenalnya laksa, chili crab, dan nasi kari, ada upaya diplomasi digital yang dilakukan oleh pemerintah Singapura.
Diplomasi digital atau bisa disebut dengan e-diplomacy, merupakan penggunaan teknologi platform digital oleh pemerintah untuk meningkatkan pengaruhnya. Selain itu, diplomasi digital mampu memperkuat hubungan kerjasama antar negara.
Diplomasi jenis ini erat hubungannya dengan lingkungan sosial, lingkungan, hingga kebudayaan yang melekat pada masyarakat sehingga memiliki daya tarik tersendiri yang mampu menarik perhatian masyarakat internasional. Hal ini semakin memungkinkan negara untuk menonjolkan identitas diri yang unik di mata dunia.
Dengan pesatnya perkembangan teknologi saat ini, diplomasi digital jadi cara yang efektif untuk menyampaikan informasi. Selain mudah diakses masyarakat, diplomasi ini juga bikin publik bisa lebih aktif terlibat.
Kemudahan akses bagi masyarakat internasional mempercepat penyebaran informasi, menjadikannya cara yang efektif untuk menarik perhatian global. Berkat efektivitasnya, diplomasi digital sering dimanfaatkan pemerintah sebagai sarana kampanye untuk mempromosikan citra negara.
Contohnya, pemerintah Singapura yang berhasil memviralkan negaranya lewat diplomasi digital dengan memperkenalkan kuliner khasnya. Kampanye bertajuk "Passion Made Possible" ini sukses besar dalam mempromosikan makanan Singapura ke audiens global.
Awalnya kampanye Passion Made Possible diperkenalkan oleh Singapore Tourism Board (STB) pada tahun 2017 sebagai strategi nasional baru bagi pemerintah Singapura untuk mempromosikan negaranya. STB yang merupakan bagian dari pemerintah negara Singapura, bertanggungjawab dalam pengembangan promosi sektor pariwisata Singapura.
Kampanye promosi kuliner ini bertujuan untuk menunjukkan ciri khas Singapura sebagai destinasi wisata yang otentik khususnya dalam hal kuliner. Dengan pendekatan yang menekankan pada cerminan budaya Singapura yang memadukan Melayu, India, China, hingga Barat.
Pemerintah Singapura melakukan strategi promosi digital dengan menggunakan platform media sosial seperti instagram, youtube, dan facebook dengan menampilkan visual makanan khas seperti laksa dan nasi ayam hainan yang menggugah selera makan. Hal ini menunjukkan kekayaan kuliner Singapura yang menarik dan mudah diakses.
Strategi lain yang diterapkan adalah dengan melalui kolaborasi dengan tokoh internasional untuk memperkuat kesan tentang kekayaan budaya Singapura, sehingga audiens dapat merasa lebih percaya. Selain itu, cerita di balik makanan juga ditampilkan untuk membangun koneksi emosional dengan audiens.
Untuk meningkatkan keterlibatan masyarakat di media sosial, penggunaan tagar menjadi salah satu cara yang efektif dalam kampanye kuliner Singapura. Tagar ini tidak hanya menambah antusiasme, tetapi juga membantu informasi menyebar lebih cepat di platform digital yang membuat kampanye terasa lebih dinamis dan mudah diakses.