Lihat ke Halaman Asli

nanang musafa

Penulis dan Guru Bloger

Metaverse antara Maya dan Nyata

Diperbarui: 6 Februari 2023   21:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Metaverse. Sumber ilustrasi: FREEPIK

METAVERSE ANTARA MAYA DAN NYATA

Oleh: Nanang M. Safa

 

Anda pasti sudah tidak asing dengan film Avatar. Ya, film yang menceritakan tentang kehidupan orang-orang modern yang terhubung dengan dunia lain (maya tapi seakan nyata). Di dalamnya mereka berkolaborasi melakukan banyak hal layaknya di kehidupan nyata.

Cerita film tersebut sepertinya telah menginspirasi orang-orang kaya yang menginvestasikan kekayaannya di dunia internet. Sebut saja nama CEO Facebook, Mark Zuckerberg. Dia terobsesi untuk menciptakan Avatar dalam dunia nyata melalui facebooknya. Bahkan pada tanggal 28 Oktober 2021 yang lalu secara resmi dia telah mengubah nama perusahaannya menjadi Meta Platforms Inc. atau disingkat Meta. Ini tentu tidak main-main. Platform media sosial facebook memiliki pengguna terbesar (Zark mengklim tidak kurang dari 3 miliar pengguna di seluruh dunia). Langkah futuristik Mark ini sepertinya juga mulai diikuti banyak perusahaan besar lain di dunia.

Istilah metaverse ini sebenarnya bukanlah istilah yang benar-benar baru. Neal Stephenson telah menyebutkan istilah metaverse pada novelnya yang berjudul Snow Crash yang terbit pada tahun 1992 untuk menyebut dunia virtual 3D yang dihuni oleh avatar orang sungguhan.

 

Antara Maya dan Nyata

Inilah dunia manusia sekarang, antara nyata dan maya. Bisa jadi ada orang yang porsi hidupnya 50% dunia nyata dan 50% dunia maya, atau mungkin lebih. Dunia tidak bisa kita putar balik ke masa lalu. Masa lalu tinggallah impian yang cukup menjadi kenangan. Mau tidak mau manusia harus menuju ke masa depan. Dan masa depan itu adalah dunia digital yang sebentar lagi akan dibawa ke dunia metaverse.

Metaverse ibarat surga bagi orang-orang yang menggilai teknologi. Metaverse bisa memenuhi mimpi mereka tentang enaknya hidup di surga yang semua serba ada. Mereka akan terpukau dan terbuai dengan dunia metaverse tersebut. Hal ini tentu akan membuat hidupnya semakin jauh dari agama. Tanpa terasa, sedikit demi sedikit keimanan yang memang tidak terlalu tebal akan semakin terkikis. Kemudian yang tumbuh dalam dirinya adalah hidup bersenang-senang di dunia maya, bergaul dengan teman-teman virtualnya di dunia maya.

Asyik dengan beragam fasilitas 3D yang ada di metaverse. Kemudian tanpa terasa, usia telah mengantarkanya ke masa senja. Fisiknya sudah lemah digerogoti beragam penyakit. Dan tentunya sudah sangat terlambat ketika disadarinya. Hanya penyesalan yang akan didapatkannya. Lalu mati tanpa bekal yang cukup untuk hidup di dunia yang benar-benar nyata dan baqa. Inilah barangkali bentuk nyata sinyal yang ditegaskan Allah dalam Al Qur'an bahwa "dunia ini tak lebih hanyalah senda gurau dan permainan semata".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline